Analisa Karakter Ellie Williams dari Game The Last Of Us


Kemarin malam, sewaktu merencanakan menulis artikel ini, saya melakukan research, dan saya menemukan sebuah artikel menarik dari The Washington Post. Dalam artikel yang ditulis oleh Elise Favis, Naughty Dog, pengembang game The Last of Us, membuka rahasia dapur mereka dibalik pembuatan karakter Ellie. Saya tidak mau mengulang tulisan yang sudah dibuat orang lain, maka lebih baik kalau saya merangkum artikel tersebut dalam Bahasa Indonesia di sini. Kalau kalian ingin membaca secara lengkap, silahkan kunjungi tautan yang sudah saya berikan di atas.

Artikel ini dibuat untuk kita bisa memahami karakter Ellie lebih baik, demikian juga dengan keputusan-keputusan yang dia ambil dalam cerita game The Last of Us. Oleh karena itu, bila kalian belum memainkan gamenya dan tidak ingin mengetahui bocoran ceritanya, silahkan beralih dahulu ke halaman lain dan kembalilah setelah kalian selesai.


Karakter Ellie pertama kali diperkenalkan melalui game The Last of Us bagian pertama. Ellie bertemu Joel, seorang bapak yang kelihangan anaknya, Sarah, saat penyakit tidak dikenal tiba-tiba menyerang dan merubah manusia menjadi monster (infected).

Sebelum bertemu dengan Joel, Ellie dibesarkan di sekolah persiapan militer di QZ kota Boston. Dalam game keduanya, Ellie bilang kalau sekolah tersebut hanya istilah lain dari rumah yatim piatu. Kemudian kita tahu kalau Ellie memang tidak memiliki orang tua, ibunya, Anna, meninggal tidak lama setelah melahirkan Ellie, dan Anna menitipkan Ellie pada Marlene, pimpinan grup pemberontak bernama Fireflies. Anna juga menitipkan surat dan pisau lipat miliknya untuk Ellie. Pisau lipat tersebut yang kemudian menjadi senjata ikonis milik Ellie. Marlene memberikan titipan Anna pada Ellie setelah ia secara tidak sengaja bertemu dengan Ellie. Waktu itu Ellie dan temannya, Riley, kabur dari sekolah di malam hari. Marlene juga menjelaskan kenapa dia meninggalkan Ellie di sekolah militer, sebab hanya tempat tersebut yang menurutnya aman bagi Ellie.

Kehidupan Ellie di sekolah sebenarnya cukup menyedihkan, dia sering ditindas oleh anak-anak yang lebih besar. Ellie sering dihukum karena bertengkar dan melanggar peraturan. Ellie tak punya teman selain Riley, ketua kelas besar yang sempat menyelamatkannya dari bully. Walau begitu, awal pertemanan mereka tidak langsung dihiasi dengan keakraban, ada masa ketika Riley mencuri Walkman milik Ellie, membuat Ellie melabrak Riley sebelum mereka akhirnya menjadi teman akrab. Perjuangan Ellie bertahan hidup sudah dimulai dari kecil. 


Komik Prequel The Last of Us: American Dreams (Dark Horse)


Dalam DLC The Last of Us: Left Behind, kita menyaksikan peristiwa yang berakhir pada bagaimana Ellie mengetahui imunitasnya terhadap Cordyceps Brain Infection (CBI). Ellie dan Riley berjalan-jalan di runtuhan pusat perbelanjaan. Mereka bermain pistol air, bertukar lelucon, dan akhirnya berdansa. Tak sengaja, mereka mengundang para infected, karena suara-suara ramai dari musik, dan akhirnya Ellie serta Riley harus lari menyelamatkan diri. Begitu mereka sampai ke tempat aman, Ellie dan Riley menyadari mereka telah digigit, dan mereka hanya bisa menunggu waktu sampai akhirnya berubah. Riley adalah orang pertama yang berubah, tak dijelaskan apakah Ellie membunuh Riley yang sudah berubah menjadi infected atau tidak, namun Ellie mengatakan pada Joel, kalau dia pun menunggu sangat lama di tempat tersebut, dan tak ada yang terjadi. Saya berasumsi, setelah Ellie menyadari dia tidak akan terinfeksi oleh Cordyceps, ia mencari Marlene, dengan harapan imunitasnya bisa membantu Fireflies menciptakan vaksin.

Kehilangan Riley, cinta pertama dan sahabat baiknya, tentunya membuat luka dan trauma membekas dalam diri Ellie. Mungkin rasa kehilangan tersebut yang membuat Ellie yakin, hidupnya bisa berarti bila dia berhasil membantu Fireflies menciptakan vaksin. Timbul perdebatan akan imunitas Ellie, apa yang membuat Ellie bisa imune sementara yang lain tidak? Menurutku, imunitas Ellie sudah dia bawa sejak lahir. Sewaktu Anna mengandung Ellie, dia tergigit oleh infected, kemungkinan tubuh Ellie sudah beradaptasi lebih dulu sejak dalam kandungan.

Kemudian pembahasan mengenai vaksin bermunculan, apakah dengan kematian Ellie, Fireflies benar-benar bisa menduplikasi imunitas Ellie? Sayangnya, saya bukan ahli dalam hal tersebut, namun ada satu video menarik yang saya temukan mengenai hal ini. Pada dasarnya, tidak ada garansi pasti apakah imunitas Ellie bisa diduplikasi atau tidak. Kemampuan tubuh Ellie untuk memutasi spora CBI, merupakan kunci utama bagaimana imunitas tersebut bisa dimengerti dan (semoga) bisa diduplikasi. Akan tetapi, saya rasa, asal mula CBI sendiri harus dipelajari lebih dahulu, sebab "vaksin" sebenarnya hanya berlaku untuk virus, sementara CBI berasal dari spora jamur Cordyceps, dengan kata lain, kemungkinan besar, kematian Ellie tidak akan membuat perubahan.

Dalam perjalanan bersama Joel mencari markas Fireflies, mereka bertemu dengan Henry dan Sam, kakak beradik yang juga berusaha bertahan hidup dan lari dari para pemburu. Dengan Sam, Ellie menceritakan ketakutan terdalamnya, ia takut sendirian. Asumsiku, Ellie menderita Monophobia, rasa takut sendirian atau kesepian. Setelah ibunya, kemudian Riley, semua orang yang Ellie sayangi dan pedulikan, antara mati atau pergi. Rupanya, di pagi hari setelah Ellie mengatakan hal tersebut pada Sam, terkuaklah bahwa Sam telah terinfeksi oleh Cordyceps. Sekali lagi, Ellie harus merasakan sakit dan pahitnya kehilangan seseorang.


Joel sempat akan meninggalkan Ellie di bersama adiknya, Tommy, sebab Joel tidak mampu bila harus melanjutkan perjalanan dengan Ellie. Joel takut dia harus kehilangan sosok seorang anak, seperti sebelumnya. Joel merasa dia mulai peduli dan sayang pada Ellie, dan dia tahu dia tidak ingin kehilangan Ellie. Ellie cukup terluka melihat sikap Joel yang berusaha menjauh darinya. Ellie kabur dari Joel dan Tommy, mendatangi sebuah rumah di mana ia menemukan sebuah buku harian. Di sana lah Ellie mengatakan pada Joel kalau dia tahu Joel menghindarinya, Ellie juga kehilangan banyak orang, dan Ellie menegaskan kalau dia bukan Sarah, mendiang anak perempuan Joel. Joel bersihkeras kalau Ellie tak tahu apa-apa tentang kehilangan. Walau demikian, Joel akhirnya melanjutkan perjalanan bersama Ellie menuju markas Fireflies di Salt Lake.

Dalam perjalanan tersebut, Joel sempat terluka parah, Ellie, seorang diri, merawat Joel dan bertemu dengan seorang pedofil kanibal bernama David. Singkat cerita, Ellie terjebak dalam situasi dimana dia harus membunuh David demi menyelamatkan dirinya, dan di saat yang tepat, Joel datang dan memeluknya, untuk pertama kali, Joel menggunakan panggilan untuk Sarah pada Ellie, sweet baby girl. Di saat itulah, Joel dan Ellie secara resmi telah terikat sebagai Bapak dan Anak. 

Setibanya di Salt Lake, markas besar Fireflies, Joel diberitahu oleh Marlene kalau Ellie akan mati untuk menciptakan vaksin. Tanpa pikir panjang, Joel yang pernah kehilangan, tidak mau harus kehilangan kedua kali, dia membunuh dokter yang akan mengoperasi Ellie dan puluhan tentara Fireflies, termasuk pimpinan mereka, Marlene. Landasan Joel dalam membuat keputusan tersebut, sepenuhnya karena rasa takut dan trauma kehilangan seorang anak yang pernah ia alami. Dia tak peduli bila harus mengorbankan semua umat manusia, dia hanya ingin menyelamatkan satu anak yang sudah terlanjur ia sayangi, Ellie. Joel bahkan tidak menunggu Ellie bangun untuk mengambil keputusan atas dirinya sendiri, Joel membuat keputusan untuk Ellie. Ditambah lagi dengan kebohongan Joel, saat Ellie dengan sangat jelas memintanya untuk jujur, menambahkan kekecewaan dan alasan saya bisa mengerti mengapa Ellie begitu marah pada Joel di game The Last of Us bagian kedua.

"Ellie pernah berpikir dia bisa menyelamatkan dunia.
Sebaliknya, Joel mengutuk dunia atas namanya."


Ellie tidak pernah mengatakan dengan jelas kalau dia percaya pada cerita Joel atau tidak. Dia hanya bilang, "oke." Dan selama bertahun-tahun, dalam hatinya, Ellie mencurigai Joel berbohong. Sampai akhirnya, Ellie melakukan perjalanan ke Salt Lake seorang diri, demi menguak kejadian yang sesungguhnya. Dalam sebuah ruangan rumah sakit yang sudah lama ditinggalkan, Ellie menemukan rekaman yang membuat Ellie sangat kecewa dan tersakiti oleh Joel, orang yang ia percayai. Tidak ada gadis lain seperti Ellie, yang imun dengan CBI. Joel membunuh hampir seluruh anggota Fireflies, sekaligus satu-satunya dokter yang bisa membuat vaksin. Sejak saat itu, hubungan Ellie dan Joel menjadi rusak.


Evolusi karakter Ellie (Naughty Dog)


Perkembangan Karakter Ellie dalam Game Bagian Dua

Di balik sifat keras kepala, trauma, dan imunitasnya, Ellie masih seperti anak-anak, dia suka membaca komik, mengoleksi trading card, suka bercanda, bahkan dia bercita-cita menjadi astronot. Ellie merupakan pribadi yang tertutup, agak introvert, dan tidak mudah mempercayai orang lain. Dia memiliki bakat dalam bidang seni, seperti menggambar dan bermain gitar. Ellie bahkan menulis lagunya sendiri, kalian bisa melihatnya dalam jurnal. Dia juga menikmati musik, mengingat Walkman yang selalu dia bawa kemana-mana. Ellie juga memiliki karakter sulit memaafkan, tersirat dari caranya memusuhi Joel dan menghadapi permintaan maaf Seth padanya.

Dalam game bagian kedua, sifat Ellie sudah berubah sangat banyak, semakin gelap dan tidak lagi ceria. Ellie memiliki jurnal, menuliskan isi kepalanya daripada menceritakannya pada teman dekat yang peduli padanya, seperti Jesse dan Dina. Ellie jadi punya banyak rahasia sejak Joel memintanya menyembunyikan imunitasnya, dibalik luka bakar kimia, dan dibalik tatonya. Joel, secara tidak langsung, meminta Ellie mengubur jati dirinya. Maka tak heran, bila seiring berjalannya waktu Ellie menjadi pribadi yang sangat tertutup. Ellie hanya bisa terbuka pada Dina, walau proses tersebut membutuhkan waktu yang agak lama. Saat sedang berpatroli bersama, Dina sempat menanyakan kenapa Ellie tak pernah bercerita tentang Cat, mantan kekasih Ellie di Jackson.

Walau tidak diperlihatkan dalam game, kisah Ellie dan gadis bernama Cat, bisa kalian baca dari jurnal milik Ellie. Cat adalah tattoo artist yang membuat tato di tangan Ellie untuk menyembunyikan lukanya.  Saat mereka sedang berdua, Cat mencium Ellie, Ellie terkaget, dan khawatir kalau dia akan membuat Cat terinfeksi CBI. Rupanya kekhawatiran Ellie tidak terbukti, Cat baik-baik saja setelah beberapa hari, dan kemudian dia bisa merasa aman bersentuhan dengan Cat dan orang-orang lain.

Ellie di Jackson (Naughty Dog)

Hampir sebagian dari waktu Ellie hidup di Jackson, dia sudah tidak berbicara lagi dengan Joel. Keputusan Joel, membuat Ellie kehilangan tujuan hidup. Sebelumnya Ellie percaya ia bisa menyelamatkan dunia, namun Joel merebut hal itu dari Ellie. Sehari setelah Ellie memutuskan akan mencoba memaafkan Joel, Abby datang dan membunuh Joel, meninggalkannya dengan penyesalan, dan kekosongan yang amat sangat. Itulah sebabnya, saya meyakini, memburu Abby, orang yang membunuh Joel, tiba-tiba menjadi obsesi terbesar bagi Ellie yang sudah kehilangan tujuan hidup, serta kehilangan kesempatan untuk memperbaiki hubungannya dengan Joel.


Kematian Joel, Katalis dalam Perkembangan Karakter Ellie

Dina merupakan karakter yang memang dibuat untuk memberikan Ellie rasa cinta tanpa syarat dan kehangatan yang sudah lama hilang dalam hidupnya. Halley Gross, salah satu penulis cerita The Last of Us Part II menyebutkan dalam wawancaranya bersama The Washington Post, "Dina memberikan cahaya, bahkan saat Ellie turun ke kegelapan. Tetapi kebutuhan [Ellie] untuk balas dendam dan closure membuat mereka terpisah." Lagu yang diputar dalam trailer saat Ellie dan Dina pertama kali diperkenalkan, berjudul Ecstasy, dari band indie, Crooked Still. Lagu tersebut menceritakan kerinduan melihat surga dan mendapat keselamatan.

Ellie dan Dina di pesta dansa (Naughty Dog)

Dalam game kedua, Ellie ditantang untuk menghadapi kekurangan terbesarnya, ketidakmampuannya memaafkan orang lain. Peran Dina untuk Ellie sama seperti peran Ellie untuk Joel di game bagian pertama. Dina membawa kembali cahaya dalam diri Ellie yang dulu kita kenal, seorang Ellie yang suka bercanda dan kekanakan. Saat Ellie menyimpan dendam atas kematian Joel, Dina menghadapi kematian Jesse, mantan kekasih, sekaligus ayah kandung dari anaknya, dengan cara yang berbeda, memaafkan. Bahkan saat Ellie dengan egoisnya mengatakan kalau Dina menjadi beban karena tidak berterus terang atas kehamilannya, Dina dengan mudah menerima dan memaafkan Ellie. Sayangnya, Ellie tidak belajar dari Dina, mungkin terhalang oleh sifat keras kepalanya. Alhasil Ellie masuk terlalu dalam ke kegelapan, dan Dina sudah tidak bisa mengikuti Ellie lagi.

"Dina memberikan cahaya, bahkan saat Ellie turun ke kegelapan.
Tetapi kebutuhan [Ellie] untuk balas dendam dan closure membuat mereka terpisah."


Sepanjang permaian, Ellie sering mendapatkan gambaran akan masa depan. Di bagian awal game, sewaktu Ellie dan Dina berpatroli, Ellie sempat kehilangan pandangan akan Dina di tengah badai salju. Sepanjang pencariannya di Seattle, tidak ada perkembangan karakter sama sekali, Ellie hanya terus-menerus masuk dalam kehancuran dan kegelapan. Begitu masuk ke wilayah gedung televisi, Dina dan Ellie sempat membicarakan Bill, karakter dari game bagian pertama, yang tinggal di daerah terpencil seorang diri, sebuah aspek yang memberikan pertanda akan nasib Ellie, kehilangan orang-orang yang ia sayangi. Sewaktu mencari Hotel Serevena, Ellie dan Dina melihat dua orang mati terikat dikursi. Ellie kemudian menjelaskan kalau Joel dan Tommy memiliki metode sadis untuk mendapatkan informasi dengan menggunakan dua orang melawan satu sama lain, menandakan sifat Ellie yang mulai menjadi sama sadisnya dengan Joel dan Tommy. Ellie bahkan mencoba metode tersebut pada Mel dan Owen, dua teman Abby.

Ellie menjaga Dina yang sedang hamil. (Naughty Dog)

Gedung teater tempat Ellie dan Dina beristirahat, hendak memainkan drama berjudul Cassandra. Nama Cassandra tampaknya diangkat dari tokoh mitologi Yunani, seseorang yang diberikan talenta untuk melihat tragedi di masa depan, namun peringatannya tidak akan pernah di dengar oleh orang. Kehilangan Dina, menjadi sadis seperti Tommy dan Joel, kehilangan Jesse, merupakan momen-momen "Cassandra" yang diabaikan oleh Ellie. Hanya saat Ellie membunuh Mel yang sedang hamil, Ellie tersentak dari obsesinya membalas dendam pada Abby. Momen tersebut terlalu dekat dengan keadaannya, dia meninggalkan Dina yang juga sedang hamil sendirian di tengah daerah asing yang berbahaya. Hanya setelah saat itulah, Ellie mau kembali ke Jackson bersama Dina, Jesse, dan Tommy.


Dengan Membiarkan Abby Pergi, Ellie Maafkan Dirinya Sendiri dan Melepaskan Masa Lalunya dengan Joel

Di Santa Barbara, Ellie berhasil menemukan Abby. Abby jauh lebih lemah dari sebelumnya, dan Ellie sempat memiliki kesempatan untuk menang dalam pertarungan dan membalaskan dendamnya. Namun, sekilas bayangan akan Joel, membuat Ellie melepaskan Abby, dan akhirnya membiarkannya pergi. Apa yang sebenarnya terjadi? Halley Gross dan Neil Druckmann, menjelaskan dalam wawancaranya dengan The Washington Post, "dengan membiarkan Abby pergi, Ellie meninggalkan obsesinya untuk membalas dendam. Dia merebut kembali kemanusiaannya, dan otonominya."

Ellie hampir membunuh Abby (Naughty Dog)

Sewaktu Joel membawanya pergi dari rumah sakit, Joel membuat keputusan tersebut untuk Ellie. Sewaktu Ellie sudah memiliki keluarga dan kehidupan baru bersama Dina, Tommy datang dan menyuruhnya mengejar Abby. Ellie memang mudah dimanipulasi, sama seperti pertemuannya dengan David di game bagian pertama. Kali ini, dalam game bagian kedua, Ellie mendapatkan pilihan terakhir untuk membuat keputusan berdasarkan apa yang ingin ia lakukan sebagai dirinya sendiri, bukan sebagai Joel, bukan juga sebagai Tommy. Kenangan akan Joel yang sempat muncul sewaktu berusaha menenggelamkan Abby, merupakan kenangan yang cukup signifikan dalam karakter Ellie. Dalam scene selanjutnya, kita diperlihatkan secara lengkap, apa yang terjadi pada Ellie dan Joel sebelum kedatangan Abby, Ellie sempat mengatakan, ia akan berusaha memaafkan Joel.

Dialog dalam adegan tersebut, menurut saya, sangatlah cemerlang. Joel bertanya pada Ellie, apakah Dina pacarnya atau bukan? Ellie yang insecure, menjawab Joel kalau Dina hanya menjadi Dina, selalu ramah dan dekat dengan semua orang. Joel kemudian memberitahu Ellie, secara tidak langsung, kalau dia tidak masalah bila Ellie menyukai sesama jenis, malah dia yakin Dina akan sangat beruntung bila memiliki Ellie dalam hidupnya juga. Penerimaan Joel, membuat Ellie sedikit kesal, "you're such an asshole," umpatnya. Dia tahu kalau Joel memang tidak selalu membuat keputusan yang benar, Ellie ingin membencinya, namun tak bisa dipungkiri juga kalau Joel adalah sosok ayah yang baik.

Obsesi Ellie membalas dendam pada Abby tidak sepenuhnya karena Abby, namun karena rasa bersalah pada Joel ditambah keputusasaannya menemukan arti hidup. Joel membentuk sebagian besar hidup Ellie, bahkan melakukan segala cara demi melindungi Ellie. Joel mungkin hanya satu-satunya orang yang berusaha memahami Ellie, namun juga satu-satunya orang yang paling banyak membebani dan menyakiti Ellie. Di bagian akhir "The Last of Us Part II", Ellie bergulat dengan kebenaran ini. Dia meninggalkan pantai setelah membuat pilihan sendiri, setelah sekian lama dirampok banyak oleh orang lain. Dia mengambil alih kendali. Keputusan Ellie untuk membebaskan Abby adalah caranya memaafkan Joel melalui dirinya.

"Keputusan Ellie untuk membebaskan Abby adalah caranya memaafkan Joel melalui dirinya."




Tesalonika

I write, draw, and design things. I study Japanese literature, humanities and creative robotics. Learn more: tesalonika.com instagram email

Kamu bisa beri komentar sebagai Anonim, NAMA dan URL Medsos, atau akun Google. Tidak ada moderasi komentar di situs kami. Isi komentar pengguna di luar tanggunjawab Moonhill Indonesia.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama
Pengunjung situs blog ini diangap telah membaca dan setuju dengan disclaimer konten kami.

Mau terus update? Ikuti kami di Telegram, Whatsapp atau langganan surat kabar via email di bawah ini, GRATIS!!!



Jika blog ini bermanfaat, kamu bisa mendukung kreator menghasilkan lebih banyak konten bermanfaat dengan cara memberi donasi.