Kemarin malam, sewaktu merencanakan menulis artikel ini, saya melakukan
research, dan saya menemukan sebuah artikel menarik dari The Washington Post.
Dalam artikel yang ditulis oleh Elise Favis, Naughty Dog, pengembang game The Last of Us, membuka rahasia dapur mereka
dibalik pembuatan karakter Ellie. Saya tidak mau mengulang tulisan yang sudah
dibuat orang lain, maka lebih baik kalau saya merangkum artikel tersebut dalam
Bahasa Indonesia di sini. Kalau kalian ingin membaca secara lengkap, silahkan
kunjungi tautan yang sudah saya berikan di atas.
Artikel ini dibuat untuk kita bisa memahami karakter Ellie lebih
baik, demikian juga dengan keputusan-keputusan yang dia ambil dalam cerita
game The Last of Us. Oleh karena itu, bila kalian belum memainkan gamenya dan
tidak ingin mengetahui bocoran ceritanya, silahkan beralih dahulu ke halaman
lain dan kembalilah setelah kalian selesai.
Karakter Ellie pertama kali diperkenalkan melalui game
The Last of Us bagian pertama. Ellie bertemu Joel, seorang bapak yang
kelihangan anaknya, Sarah, saat penyakit tidak dikenal tiba-tiba menyerang dan
merubah manusia menjadi monster (infected).
Sebelum bertemu dengan Joel, Ellie dibesarkan di sekolah persiapan militer di
QZ kota Boston. Dalam game keduanya, Ellie bilang kalau sekolah tersebut hanya
istilah lain dari rumah yatim piatu. Kemudian kita tahu kalau Ellie memang
tidak memiliki orang tua, ibunya, Anna, meninggal tidak lama setelah
melahirkan Ellie, dan Anna menitipkan Ellie pada Marlene, pimpinan grup
pemberontak bernama Fireflies. Anna juga menitipkan surat dan pisau lipat
miliknya untuk Ellie. Pisau lipat tersebut yang kemudian menjadi senjata
ikonis milik Ellie. Marlene memberikan titipan Anna pada Ellie setelah ia
secara tidak sengaja bertemu dengan Ellie. Waktu itu Ellie dan temannya,
Riley, kabur dari sekolah di malam hari. Marlene juga menjelaskan kenapa dia
meninggalkan Ellie di sekolah militer, sebab hanya tempat tersebut yang
menurutnya aman bagi Ellie.
Kehidupan Ellie di sekolah sebenarnya cukup menyedihkan, dia sering ditindas
oleh anak-anak yang lebih besar. Ellie sering dihukum karena bertengkar dan
melanggar peraturan. Ellie tak punya teman selain Riley, ketua kelas besar
yang sempat menyelamatkannya dari bully. Walau begitu, awal pertemanan
mereka tidak langsung dihiasi dengan keakraban, ada masa ketika Riley mencuri
Walkman milik Ellie, membuat Ellie melabrak Riley sebelum mereka akhirnya
menjadi teman akrab. Perjuangan Ellie bertahan hidup sudah dimulai dari
kecil.
Komik Prequel The Last of Us: American Dreams (Dark Horse) |
Dalam DLC The Last of Us: Left Behind, kita menyaksikan peristiwa yang
berakhir pada bagaimana Ellie mengetahui imunitasnya terhadap Cordyceps Brain
Infection (CBI). Ellie dan Riley berjalan-jalan di runtuhan pusat
perbelanjaan. Mereka bermain pistol air, bertukar lelucon, dan akhirnya
berdansa. Tak sengaja, mereka mengundang para infected, karena suara-suara
ramai dari musik, dan akhirnya Ellie serta Riley harus lari menyelamatkan
diri. Begitu mereka sampai ke tempat aman, Ellie dan Riley menyadari mereka
telah digigit, dan mereka hanya bisa menunggu waktu sampai akhirnya berubah.
Riley adalah orang pertama yang berubah, tak dijelaskan apakah Ellie membunuh
Riley yang sudah berubah menjadi infected atau tidak, namun Ellie mengatakan
pada Joel, kalau dia pun menunggu sangat lama di tempat tersebut, dan tak ada
yang terjadi. Saya berasumsi, setelah Ellie menyadari dia tidak akan
terinfeksi oleh Cordyceps, ia mencari Marlene, dengan harapan imunitasnya bisa
membantu Fireflies menciptakan vaksin.
Kehilangan Riley, cinta pertama dan sahabat baiknya, tentunya membuat luka dan
trauma membekas dalam diri Ellie. Mungkin rasa kehilangan tersebut yang
membuat Ellie yakin, hidupnya bisa berarti bila dia berhasil membantu
Fireflies menciptakan vaksin. Timbul perdebatan akan imunitas Ellie, apa yang
membuat Ellie bisa imune sementara yang lain tidak? Menurutku, imunitas Ellie
sudah dia bawa sejak lahir. Sewaktu Anna mengandung Ellie, dia tergigit oleh
infected, kemungkinan tubuh Ellie sudah beradaptasi lebih dulu sejak dalam
kandungan.
Kemudian pembahasan mengenai vaksin bermunculan, apakah dengan kematian Ellie,
Fireflies benar-benar bisa menduplikasi imunitas Ellie? Sayangnya, saya bukan
ahli dalam hal tersebut, namun ada
satu video menarik
yang saya temukan mengenai hal ini. Pada dasarnya, tidak ada garansi pasti
apakah imunitas Ellie bisa diduplikasi atau tidak. Kemampuan tubuh Ellie untuk
memutasi spora CBI, merupakan kunci utama bagaimana imunitas tersebut bisa
dimengerti dan (semoga) bisa diduplikasi. Akan tetapi, saya rasa, asal mula
CBI sendiri harus dipelajari lebih dahulu, sebab "vaksin" sebenarnya hanya
berlaku untuk virus, sementara CBI berasal dari spora jamur Cordyceps, dengan
kata lain, kemungkinan besar, kematian Ellie tidak akan membuat perubahan.
Dalam perjalanan bersama Joel mencari markas Fireflies, mereka bertemu dengan
Henry dan Sam, kakak beradik yang juga berusaha bertahan hidup dan lari dari
para pemburu. Dengan Sam, Ellie menceritakan ketakutan terdalamnya, ia takut
sendirian. Asumsiku, Ellie menderita Monophobia, rasa takut sendirian atau
kesepian. Setelah ibunya, kemudian Riley, semua orang yang Ellie sayangi dan
pedulikan, antara mati atau pergi. Rupanya, di pagi hari setelah Ellie
mengatakan hal tersebut pada Sam, terkuaklah bahwa Sam telah terinfeksi oleh
Cordyceps. Sekali lagi, Ellie harus merasakan sakit dan pahitnya kehilangan
seseorang.
Joel sempat akan meninggalkan Ellie di bersama adiknya, Tommy, sebab Joel
tidak mampu bila harus melanjutkan perjalanan dengan Ellie. Joel takut dia
harus kehilangan sosok seorang anak, seperti sebelumnya. Joel merasa dia mulai
peduli dan sayang pada Ellie, dan dia tahu dia tidak ingin kehilangan Ellie.
Ellie cukup terluka melihat sikap Joel yang berusaha menjauh darinya. Ellie
kabur dari Joel dan Tommy, mendatangi sebuah rumah di mana ia menemukan sebuah
buku harian. Di sana lah Ellie mengatakan pada Joel kalau dia tahu Joel
menghindarinya, Ellie juga kehilangan banyak orang, dan Ellie menegaskan kalau
dia bukan Sarah, mendiang anak perempuan Joel. Joel bersihkeras kalau Ellie
tak tahu apa-apa tentang kehilangan. Walau demikian, Joel akhirnya melanjutkan
perjalanan bersama Ellie menuju markas Fireflies di Salt Lake.
Dalam perjalanan tersebut, Joel sempat terluka parah, Ellie, seorang diri,
merawat Joel dan bertemu dengan seorang pedofil kanibal bernama David. Singkat
cerita, Ellie terjebak dalam situasi dimana dia harus membunuh David demi
menyelamatkan dirinya, dan di saat yang tepat, Joel datang dan memeluknya,
untuk pertama kali, Joel menggunakan panggilan untuk Sarah pada Ellie,
sweet baby girl. Di saat itulah, Joel dan Ellie secara resmi telah
terikat sebagai Bapak dan Anak.
Setibanya di Salt Lake, markas besar Fireflies, Joel diberitahu oleh Marlene
kalau Ellie akan mati untuk menciptakan vaksin. Tanpa pikir panjang, Joel yang
pernah kehilangan, tidak mau harus kehilangan kedua kali, dia membunuh dokter
yang akan mengoperasi Ellie dan puluhan tentara Fireflies, termasuk pimpinan
mereka, Marlene. Landasan Joel dalam membuat keputusan tersebut, sepenuhnya
karena rasa takut dan trauma kehilangan seorang anak yang pernah ia alami. Dia
tak peduli bila harus mengorbankan semua umat manusia, dia hanya ingin
menyelamatkan satu anak yang sudah terlanjur ia sayangi, Ellie. Joel bahkan
tidak menunggu Ellie bangun untuk mengambil keputusan atas dirinya sendiri,
Joel membuat keputusan untuk Ellie. Ditambah lagi dengan kebohongan Joel, saat
Ellie dengan sangat jelas memintanya untuk jujur, menambahkan kekecewaan dan
alasan saya bisa mengerti mengapa Ellie begitu marah pada Joel di game The
Last of Us bagian kedua.
"Ellie pernah berpikir dia bisa menyelamatkan dunia.
Sebaliknya, Joel mengutuk dunia atas namanya."
"Ellie pernah berpikir dia bisa menyelamatkan dunia.
Sebaliknya, Joel mengutuk dunia atas namanya."
Ellie tidak pernah mengatakan dengan jelas kalau dia percaya pada cerita Joel
atau tidak. Dia hanya bilang, "oke." Dan selama bertahun-tahun, dalam hatinya,
Ellie mencurigai Joel berbohong. Sampai akhirnya, Ellie melakukan perjalanan
ke Salt Lake seorang diri, demi menguak kejadian yang sesungguhnya. Dalam
sebuah ruangan rumah sakit yang sudah lama ditinggalkan, Ellie menemukan
rekaman yang membuat Ellie sangat kecewa dan tersakiti oleh Joel, orang yang
ia percayai. Tidak ada gadis lain seperti Ellie, yang imun dengan CBI. Joel
membunuh hampir seluruh anggota Fireflies, sekaligus satu-satunya dokter yang
bisa membuat vaksin. Sejak saat itu, hubungan Ellie dan Joel menjadi rusak.
|
Perkembangan Karakter Ellie dalam Game Bagian Dua
Di balik sifat keras kepala, trauma, dan imunitasnya, Ellie masih seperti
anak-anak, dia suka membaca komik, mengoleksi trading card, suka
bercanda, bahkan dia bercita-cita menjadi astronot. Ellie merupakan pribadi
yang tertutup, agak introvert, dan tidak mudah mempercayai orang lain. Dia
memiliki bakat dalam bidang seni, seperti menggambar dan bermain gitar. Ellie
bahkan menulis lagunya sendiri, kalian bisa melihatnya dalam jurnal. Dia juga
menikmati musik, mengingat Walkman yang selalu dia bawa kemana-mana. Ellie
juga memiliki karakter sulit memaafkan, tersirat dari caranya memusuhi Joel
dan menghadapi permintaan maaf Seth padanya.
Dalam game bagian kedua, sifat Ellie sudah berubah sangat banyak, semakin
gelap dan tidak lagi ceria. Ellie memiliki jurnal, menuliskan isi kepalanya
daripada menceritakannya pada teman dekat yang peduli padanya, seperti Jesse
dan Dina. Ellie jadi punya banyak rahasia sejak Joel memintanya menyembunyikan
imunitasnya, dibalik luka bakar kimia, dan dibalik tatonya. Joel, secara tidak
langsung, meminta Ellie mengubur jati dirinya. Maka tak heran, bila seiring
berjalannya waktu Ellie menjadi pribadi yang sangat tertutup. Ellie hanya bisa
terbuka pada Dina, walau proses tersebut membutuhkan waktu yang agak lama.
Saat sedang berpatroli bersama, Dina sempat menanyakan kenapa Ellie tak pernah
bercerita tentang Cat, mantan kekasih Ellie di Jackson.
Walau tidak diperlihatkan dalam game, kisah Ellie dan gadis bernama Cat, bisa
kalian baca dari jurnal milik Ellie. Cat adalah tattoo artist yang
membuat tato di tangan Ellie untuk menyembunyikan lukanya. Saat mereka
sedang berdua, Cat mencium Ellie, Ellie terkaget, dan khawatir kalau dia akan
membuat Cat terinfeksi CBI. Rupanya kekhawatiran Ellie tidak terbukti, Cat
baik-baik saja setelah beberapa hari, dan kemudian dia bisa merasa aman
bersentuhan dengan Cat dan orang-orang lain.
Ellie di Jackson (Naughty Dog) |
Hampir sebagian dari waktu Ellie hidup di Jackson, dia sudah tidak berbicara
lagi dengan Joel. Keputusan Joel, membuat
Ellie kehilangan tujuan hidup. Sebelumnya Ellie percaya ia bisa
menyelamatkan dunia, namun Joel merebut hal itu dari Ellie. Sehari setelah
Ellie memutuskan akan mencoba memaafkan Joel, Abby datang dan membunuh Joel,
meninggalkannya dengan penyesalan, dan kekosongan yang amat sangat. Itulah
sebabnya, saya meyakini, memburu Abby, orang yang membunuh Joel, tiba-tiba
menjadi obsesi terbesar bagi Ellie yang sudah kehilangan tujuan hidup, serta
kehilangan kesempatan untuk memperbaiki hubungannya dengan Joel.
Kematian Joel, Katalis dalam Perkembangan Karakter Ellie
Dina merupakan karakter yang memang dibuat untuk memberikan Ellie rasa cinta
tanpa syarat dan kehangatan yang sudah lama hilang dalam hidupnya. Halley
Gross, salah satu penulis cerita The Last of Us Part II menyebutkan dalam
wawancaranya bersama The Washington Post, "Dina memberikan cahaya, bahkan saat Ellie turun ke kegelapan. Tetapi
kebutuhan [Ellie] untuk balas dendam dan closure membuat mereka terpisah."
Lagu yang diputar dalam trailer saat Ellie dan Dina pertama kali
diperkenalkan, berjudul Ecstasy, dari band indie,
Crooked Still. Lagu tersebut menceritakan kerinduan melihat surga dan mendapat
keselamatan.
Ellie dan Dina di pesta dansa (Naughty Dog) |
Dalam game kedua, Ellie ditantang untuk menghadapi kekurangan terbesarnya,
ketidakmampuannya memaafkan orang lain. Peran Dina untuk Ellie sama seperti
peran Ellie untuk Joel di game bagian pertama. Dina membawa kembali cahaya
dalam diri Ellie yang dulu kita kenal, seorang Ellie yang suka bercanda dan
kekanakan. Saat Ellie menyimpan dendam atas kematian Joel, Dina menghadapi
kematian Jesse, mantan kekasih, sekaligus ayah kandung dari anaknya, dengan
cara yang berbeda, memaafkan. Bahkan saat Ellie dengan egoisnya mengatakan
kalau Dina menjadi beban karena tidak berterus terang atas kehamilannya, Dina
dengan mudah menerima dan memaafkan Ellie. Sayangnya, Ellie tidak belajar dari
Dina, mungkin terhalang oleh sifat keras kepalanya. Alhasil Ellie masuk
terlalu dalam ke kegelapan, dan Dina sudah tidak bisa mengikuti Ellie lagi.
"Dina memberikan cahaya, bahkan saat Ellie turun ke kegelapan.
Tetapi kebutuhan [Ellie] untuk balas dendam
dan closure membuat mereka terpisah."
"Dina memberikan cahaya, bahkan saat Ellie turun ke kegelapan.
Tetapi kebutuhan [Ellie] untuk balas dendam
dan closure membuat mereka terpisah."
Sepanjang permaian, Ellie sering mendapatkan gambaran akan masa depan.
Di bagian awal game, sewaktu Ellie dan Dina berpatroli, Ellie sempat
kehilangan pandangan akan Dina di tengah badai salju.
Sepanjang pencariannya di Seattle, tidak ada perkembangan karakter sama
sekali, Ellie hanya terus-menerus masuk dalam kehancuran dan kegelapan. Begitu masuk ke wilayah gedung televisi, Dina dan Ellie sempat membicarakan
Bill, karakter dari game bagian pertama, yang tinggal di daerah terpencil
seorang diri, sebuah aspek yang memberikan pertanda akan nasib Ellie,
kehilangan orang-orang yang ia sayangi. Sewaktu mencari Hotel Serevena, Ellie
dan Dina melihat dua orang mati terikat dikursi. Ellie kemudian menjelaskan
kalau Joel dan Tommy memiliki metode sadis untuk mendapatkan informasi dengan
menggunakan dua orang melawan satu sama lain, menandakan sifat Ellie yang
mulai menjadi sama sadisnya dengan Joel dan Tommy. Ellie bahkan mencoba metode
tersebut pada Mel dan Owen, dua teman Abby.
Ellie menjaga Dina yang sedang hamil. (Naughty Dog) |
Gedung teater tempat Ellie dan Dina beristirahat, hendak memainkan drama
berjudul Cassandra. Nama Cassandra tampaknya diangkat dari tokoh
mitologi Yunani, seseorang yang diberikan talenta untuk melihat tragedi di
masa depan, namun peringatannya tidak akan pernah di dengar oleh orang.
Kehilangan Dina, menjadi sadis seperti Tommy dan Joel, kehilangan Jesse,
merupakan momen-momen "Cassandra" yang diabaikan oleh Ellie. Hanya saat Ellie
membunuh Mel yang sedang hamil, Ellie tersentak dari obsesinya membalas dendam
pada Abby. Momen tersebut terlalu dekat dengan keadaannya, dia meninggalkan
Dina yang juga sedang hamil sendirian di tengah daerah asing yang berbahaya.
Hanya setelah saat itulah, Ellie mau kembali ke Jackson bersama Dina, Jesse,
dan Tommy.
Dengan Membiarkan Abby Pergi, Ellie Maafkan Dirinya Sendiri dan Melepaskan Masa Lalunya dengan Joel
Di Santa Barbara, Ellie berhasil menemukan Abby. Abby jauh lebih lemah dari
sebelumnya, dan Ellie sempat memiliki kesempatan untuk menang dalam
pertarungan dan membalaskan dendamnya. Namun, sekilas bayangan akan Joel,
membuat Ellie melepaskan Abby, dan akhirnya membiarkannya pergi. Apa yang
sebenarnya terjadi? Halley Gross dan Neil Druckmann, menjelaskan dalam
wawancaranya dengan The Washington Post, "dengan membiarkan Abby pergi, Ellie
meninggalkan obsesinya untuk membalas dendam. Dia merebut kembali
kemanusiaannya, dan otonominya."
Ellie hampir membunuh Abby (Naughty Dog) |
Sewaktu Joel membawanya pergi dari rumah sakit, Joel membuat keputusan
tersebut untuk Ellie. Sewaktu Ellie sudah memiliki keluarga dan kehidupan baru
bersama Dina, Tommy datang dan menyuruhnya mengejar Abby. Ellie memang mudah
dimanipulasi, sama seperti pertemuannya dengan David di game bagian pertama.
Kali ini, dalam game bagian kedua, Ellie mendapatkan pilihan terakhir untuk
membuat keputusan berdasarkan apa yang ingin ia lakukan sebagai dirinya
sendiri, bukan sebagai Joel, bukan juga sebagai Tommy. Kenangan akan Joel yang
sempat muncul sewaktu berusaha menenggelamkan Abby, merupakan kenangan yang
cukup signifikan dalam karakter Ellie. Dalam scene selanjutnya, kita
diperlihatkan secara lengkap, apa yang terjadi pada Ellie dan Joel sebelum
kedatangan Abby, Ellie sempat mengatakan, ia akan berusaha memaafkan Joel.
Dialog dalam adegan tersebut, menurut saya, sangatlah cemerlang. Joel bertanya
pada Ellie, apakah Dina pacarnya atau bukan? Ellie yang insecure,
menjawab Joel kalau Dina hanya menjadi Dina, selalu ramah dan dekat dengan
semua orang.
Joel kemudian memberitahu Ellie, secara tidak langsung, kalau dia tidak
masalah bila Ellie menyukai sesama jenis, malah dia yakin Dina akan sangat
beruntung bila memiliki Ellie dalam hidupnya juga.
Penerimaan Joel, membuat Ellie sedikit kesal, "you're such an asshole,"
umpatnya. Dia tahu kalau Joel memang tidak selalu membuat keputusan yang
benar, Ellie ingin membencinya, namun tak bisa dipungkiri juga kalau Joel
adalah sosok ayah yang baik.
Obsesi Ellie membalas dendam pada Abby tidak sepenuhnya karena Abby, namun
karena rasa bersalah pada Joel ditambah keputusasaannya menemukan arti hidup.
Joel membentuk sebagian besar hidup Ellie, bahkan melakukan segala cara demi
melindungi Ellie. Joel mungkin hanya satu-satunya orang yang berusaha memahami
Ellie, namun juga satu-satunya orang yang paling banyak membebani dan
menyakiti Ellie. Di bagian akhir "The Last of Us Part II", Ellie bergulat
dengan kebenaran ini. Dia meninggalkan pantai setelah membuat pilihan sendiri,
setelah sekian lama dirampok banyak oleh orang lain. Dia mengambil alih
kendali. Keputusan Ellie untuk membebaskan Abby adalah caranya memaafkan Joel
melalui dirinya.