The Umbrella Academy musim kedua akan dimulai minggu ini, tepatnya pada Jum'at nanti, 31 Juli 2020. Awalnya, saya kurang suka dengan serial ini. Banyak kekurangan dan kelemahan, yang entah bagaimana, lolos begitu saja. Namun, karena kurangnya tontonan dan akan adanya musim kedua, saya mencoba melihat kembali potensi terbuang dari serial musim pertama.
The Umbrella Academy diangkat dari komik karangan Gerard Way, mantan personil band My Chemical Romance. Pertama kali tayang di layanan streaming Netflix pada tahun 2019 silam. Mengisahkan kakak beradik Hargreeves yang diadopsi oleh Reginal Hargreeves karena memiliki kekuatan super. Diasuh dan dilatih sejak kecil untuk menjadi pahlawan yang melindungi dunia dari penjahat dan kiamat.
Musim pertama serial ini, dimulai saat kabar kematian Reginal membuat Luthor (Number One) berspekulasi ada yang tidak beres dengan kematian ayah mereka, dia pun mengumpulkan saudara-saudaranya yang lain, Diego, Klaus, Vanya, dan Allison. Tiba-tiba, saudara mereka yang sempat menghilang, Five, muncul di halaman belakang. Singkat cerita, sewaktu menghilang, Five sebenarnya melompat ke masa depan, dan melihat kiamat. Namun, sebelum menyelesaikan misi utama mereka, masing-masing dari Hargreeves bersaudara harus selesai dengan diri mereka dahulu, dan rupanya menjadi satu tim yang sudah terpisah dan terpecah belah sejak lama, jauh lebih sulit.
The Umbrella Academy (Netflix) |
Awalnya saya kurang suka dengan musim pertama The Umbrella Academy karena konfliknya terlalu terpecah belah, dan tidak kunjung mengerucut sampai beberapa episode terakhir. Misteri yang ditawarkan terlalu dangkal. Kalau seandainya beberapa karakter dalam kisah ini bisa bicara jujur, saya yakin dalam sekejap saja, semua misteri bisa terkuak, sehingga membuat saya beranggapan kalau penulis serial ini sengaja memanjang-manjangkan cerita agar bisa menjadi beberapa episode. Jujur saja, episode awal The Umbrella Academy musim pertama terlalu sulit ditonton, terutama bagi saya pribadi.
Setelah memberi kesempatan menonton kedua kali, dan mungkin dalam kali kedua ini saya punya lebih banyak waktu untuk meresapi apa yang sedang terjadi di layar, saya berubah pikiran. Rupanya, The Umbrella Academy punya karakter-karakter menarik, dan mentafora yang menurut saya relate dengan kondisi manusia biasa tanpa kekuatan super sekali pun. Karakter Vanya, misalnya, sejak kecil dia mengira dirinya biasa-biasa saja, tapi rupanya... Belum lagi Klaus, sampai sudah tua sekali pun, dia masih takut dan berusaha lari dari kekuatannya sendiri dengan menggunakan obat-obatan. Luther, yang tidak merasa dirinya punya arti hidup tanpa misi dari ayahnya. Diego, selalu ingin menjadi pria super tangguh demi menyembunyikan sifat aslinya yang lembut. Five, selalu menyimpan semuanya sendiri dan berusaha menyelesaikan semua hal sendiri, sampai lupa kalau dia punya saudara-saudaranya lagi yang siap mendengar ceritanya dan membantunya. Allison, menggunakan kekuatannya memanipulasi suami dan anaknya demi mendapatkan kehidupan sempurna sesuai impiannya. Bukankah kita masing-masing memiliki sifat mereka, disadari atau tidak.
Melihat trailer musim kedua The Umbrella Academy, saya optimis serial ini akan semakin bagus lagi, dan mungkin kelemahan dari musim pertama akan diperbaiki di musim lanjutannya. Tampaknya Netflix juga memberikan budget yang lebih besar untuk mengembangkan serial andalan mereka tahun ini. Kualitas cinematography dan CGI jauh lebih apik kalau dinilai dari trailer-nya. Kita akan melihat The Umbrella Academy musim kedua Jum'at ini. Saya akan mengulasnya lebih banyak di blog ini.