Cerita Romansa Penuh Kehati-hatian dalam Dash & Lily di Netflix


Apakah kamu sudah sempat menonton serial drama romantis keluaran Netflix terbaru? Dash & Lily diangkat dari novel berjudul “Dash & Lily: Book of Dare” karya Rachel Cohn dan David Leviathan. Bercerita tentang gadis pemalu bernama Lily yang meninggalkan sebuah buku catatan di sebuah toko buku untuk mencari teman baru yang akan menghabiskan malam natal bersamanya. Dash, seorang pecinta sastra, menemukan buku tersebut dan menjalankan semua tantangan yang diberikan oleh Lily. Akhirnya, mereka pun berteman melalui halaman-halaman buku catatan tersebut.

Adaptasi Netflix yang satu ini, ditulis dengan penuh kehati-hatian. Saya belum pernah membaca novelnya, namun selama menonton Dash & Lily musim pertama, saya bisa merasakan penulisnya sangat berhati-hati menjabarkan hubungan Dash dan Lily. Mungkin karena penonton jaman sekarang sudah bisa memilah-milah, mana hubungan yang toxic yang diromantisasi dan mana yang tidak. Kedekatan antara Dash dan Lily tidak selalu berjalan mulus, ada halangan dan rintangan yang keduanya perlu hadapi. Lily dengan ketidak percayaan dirinya, dan Dash yang punya emosi terlalu menggebu-gebu. Kelihatan sekali, kalau penulis serial ini, ingin Dash dan Lily benar-benar terkoneksi karena perbedaan, tak semata-mata karena kesamaan mereka membaca buku saja. Perbedaan tersebut yang kemudian membuat mereka berdua berkembang menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya. Dash tak lagi gampang marah, dan Lily jadi lebih berani berteman dengan pemuda sepantarannya.


Karakter Lily diperankan oleh Midori Francis. © Dash & Lily, Netflix.

Beberapa penonton yang berharap ending dari Dash & Lily akan se-spektakuler kisah romantis lainnya, mungkin tak akan merasa kecewa. Sebab, Dash & Lily memang berusaha membedakan diri dari serial romantis biasa. Ada kesan kalau petualangan mereka belum sepenuhnya berakhir, sepertinya akan ada musim-musim lanjutan.

Penampilan aktor-aktor muda dalam serial ini sebenarnya tidak buruk, terutama pemeran Dash. Tapi, dinilai dari caranya bicara, model rambut hingga caranya bergaya, saya jadi merasa sutradara atau produsernya, berusaha membuat Dash seolah diperankan oleh Timotheé Chalamet tapi nggak kesampaian. 

I mean... just look at him.

Austin Abrams, pemeran Dash. © Dash & Lily, Netflix.

Kalau tidak karena matanya atau bentuk wajah yang berbeda, saya akan mengira dia adalah Timotheé. Padahal aktor yang memerankan Dash adalah Austin Abrams.

Terlepas dari kekurangan dan usaha menulis cerita romantis anti-toxic yang sulit disembunyikan, menurutku Dash & Lily lumayan untuk ditonton. 

Tesalonika

Interdisciplinary artist with background studies in Japanese literature, humanities and creative robotics. Learn more: tesalonika.com instagram email

Kamu bisa beri komentar sebagai Anonim, NAMA dan URL Medsos, atau akun Google. Tidak ada moderasi komentar di situs kami. Isi komentar pengguna di luar tanggunjawab Moonhill Indonesia.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama
Pengunjung situs blog ini diangap telah membaca dan setuju dengan disclaimer konten kami.