Rangkuman – Hollywood, Pandemi, dan Nasib Bioskop Kedepannya

Belakangan saya melihat banyaknya berita soal keputusan Warner Bros (WB) Media merilis film-filmnya untuk tahun 2021 di layanan streaming HBO Max dan bioskop secara bersamaan. Christopher Nolan menguaraikan ketidaksetujuannya pada keputusan WB Media mengenai perilisan film TENET yang dapat kamu baca selengkapnya di ETonline. Dia menyayangkan keputusan WB, “mereka tak memberi kabar apa-apa,” ujarnya saat ditanya soal perilisan Wonder Woman 84 yang sudah diumumkan di Internet.



Mengenai Wonder Woman 84 yang akan tayang di HBO Max hari natal nanti, beredar kabar kalau Sutradara Petty Jenkins dan Aktris Gal Gadot, menerima sejumlah uang dari WB Media untuk mendukung keputusan mereka. Awalnya, Petty Jenkins dan Gal Gadot baru akan menerima royalti setelah filmnya rilis di bioskop, namun akibat pandemi yang sedang berlangsung, akhirnya WB banting setir dan membawa film-film terbaru mereka ke layanan streaming.



Saya pun melihat sejumlah orang yang biasa mengulas film di YouTube, mengkhawatirkan dampak dari keputusan rumah produksi besar untuk melepaskan film mereka ke layanan streaming. Salah satu YouTuber kesukaan saya, Chris Stuckmann, mengungkapkan uneg-unegnya dalam sebuah video. “Saya takut orang-orang akan menonton film lalu melupakannya. Kita akan kehilangan masa-masa penantian menunggu perilisan sebuah film di bioskop, kalau nantinya kita cuma perlu membuka gadget dan komputer untuk nonton,” kira-kira seperti itu ungkapannya. “Film jadi tak ada bedanya dengan news flash. Datang lalu pergi begitu saja.”

Sebenarnya, di Indonesia sendiri, keputusan WB Media dan rumah produksi besar lain tak akan terlalu berdampak. Orang-orang akan tetap bisa melihat film di bioskop dan sebagian lagi akan memilih jalur illegal...ehem. Setidaknya untuk film Box Office seperti Marvel, atau film-film DC yang biasanya ramai, bisa jadi mercusuar bagi XXI tahun ini. Kalau saya bisa menonton Wonder Woman 84 di bioskop, saya akan dengan senang hati berlenggang ke XXI terdekat. Bagaimana pun, film dengan kemegahan seperti Wonder Woman 84, sayang sekali bila tidak ditonton di bioskop menggunakan audio dan layar lebar yang memadai.

Tesalonika

Interdisciplinary artist with background studies in Japanese literature, humanities and creative robotics. Learn more: tesalonika.com instagram email

Kamu bisa beri komentar sebagai Anonim, NAMA dan URL Medsos, atau akun Google. Tidak ada moderasi komentar di situs kami. Isi komentar pengguna di luar tanggunjawab Moonhill Indonesia.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama
Pengunjung situs blog ini diangap telah membaca dan setuju dengan disclaimer konten kami.