Hillbilly Elegy di Netflix Sajikan Penampilan Akting Kelas Oscar


TRIGGER WARNING: Hillbilly Elegy mengandung adegan Drug Abuse dan Child Abuse yang bisa membuat beberapa orang merasa tidak nyaman. Kebijakan penonton sangat disarankan. 


Hillbilly Elegy adalah sebuah film original Netflix yang disutradari oleh Ron Howard dan dibintangi oleh Amy Adams, Glen Close, dan Gabriel Basso. Bercerita tentang pemuda bernama J.D (Gabriel Basso) yang dibesarkan dalam keluarga difungsional dengan seorang ibu pecandu, dan tak memiliki sosok ayah semasa ia kecil. Cerita ini diadaptasi dari sebuah memoar berjudul sama, dan sempat menuai perdebatan politik menyoal working class di Amerika.

Saya jujur-jujuran saja di awal, karena tidak tinggal di Amerika, saya tidak merasa punya pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk membahas soal budaya dan politik yang dimaksud oleh sebagian besar review film luar tentang film ini. Dan sebagai sutradara, Ron Howard sudah berusaha untuk memusnahkan unsur “politik” yang saya maksud tadi, memfokuskan film Hillbilly Elegy dari segi cerita yang menginspirasi.

Terlepas dari pendapat berbau politis atau kontroversi soal Trump (yang entah bagaimana dikaitkan dengan memoar J.D) sebenarnya film ini bagus-bagus aja. Penampilan Amy Adams sebagai ibunya J.D, dan Glen Close sebagai Mamaw, membuat saya “terbawa” dalam adegan yang disajikan. Belum lagi penampilan aktor yang tidak terlalu terkenal sebagai J.D muda dan J.D dewasa, mampu mengimbangi Amy Adams dan Glen Close. 



Konflik internal yang disajikan pun sesuai dengan realita, seperti child abuse dan drug abuse. Tanpa membocorkan isi film, memang ada kalanya, kita yang besar dalam keluarga disfungsional, enggan mengakui kalau hal yang dilakukan pada orang tua kita itu sebenarnya tidak layak dan tidak boleh. Dan kalau pun suatu hari anak yang menjadi korban kekerasan menyadari apa yang telah terjadi pada dirinya, kekecewaan dan kemarahan pada pelaku kekerasan pun jadi tak terhindarkan, membuat memaafkan mereka menjadi sulit di taraf tertentu. Belum lagi, ada “lingkaran setan” yang membayangi sebuah keluarga, karena satu trauma dari generasi sebelumnya membawa generasi selanjutnya ikut merasakan trauma dari kekerasan yang sama. Ini yang dirasakan oleh J.D, ketakutannya dan ketidakinginannya menjadi seperti ibunya.

Tak ada film yang tak punya kekurangan, pastinya Hillbilly Elegy juga tidak sempurna. Penokohan Bev (ibunya J.D) dan Mamaw, memang kurang dalam, terkesan seperti tokoh karikatur. Tapi saya bisa mengerti karena film ini diangkat dari memora J.D, artinya, seberapa dalam tokoh mereka hanya sejauh J.D memahami konflik yang terjadi semasa dia masih kecil dan masih terlalu muda untuk mengerti.

Terlepas dari kekurangan tersebut, Hillbilly Elegy mampu menyampaikan pesan yang bagus dan menyajikan penampilan akting kelas Oscar. Dan saya tak bisa berhenti memuji betapa akuratnya casting pemain film dengan orang aslinya di dunia nyata, saat biasanya Hollywood terkesan telalu “memoles” pemeran film jadi lebih kece daripada aslinya, Netflix memihak pada akurasi. Mantap!




Temukan artikel menarik lainnya di Blog Moonhill, dan jangan ketinggalan kabar artikel terbaru. Ikuti kami di media sosial InstagramTwitter, dan Facebook.
Tesalonika

Interdisciplinary artist with background studies in Japanese literature, humanities and creative robotics. Learn more: tesalonika.com instagram email

Kamu bisa beri komentar sebagai Anonim, NAMA dan URL Medsos, atau akun Google. Tidak ada moderasi komentar di situs kami. Isi komentar pengguna di luar tanggunjawab Moonhill Indonesia.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama
Pengunjung situs blog ini diangap telah membaca dan setuju dengan disclaimer konten kami.

Mau terus update? Ikuti kami di Telegram, Whatsapp atau langganan surat kabar via email di bawah ini, GRATIS!!!



Jika blog ini bermanfaat, kamu bisa mendukung kreator menghasilkan lebih banyak konten bermanfaat dengan cara memberi donasi.