Mengenal Istilah Perangkat Plot dan Tokoh Tipikal Dalam Fiksi


Saya sering kali mendengar istilah-istilah asing ketika mendengarkan ulasan film di YouTube atau membacanya di media online. Misalnya, MacGuffin, Mary Sue, Deus ex Machina, dan lain sebagainya. Berhubung saya adalah orang yang lumayan penasaran dengan istilah baru, saya pun mencari tahu apa artinya. Dan berikut ini daftar dari istilah-istilah perangkat plot dan penokohan dalam dunia fiksi.



Apa itu MacGuffin?

MacGuffin merupakan sebuah istilah untuk obyek dalam cerita. Misalnya, dalam film Pulp Fiction, tokoh yang diperankan oleh Samuel L Jackson dan John Travolta membawa sebuah koper entah berisi apa. Tapi karena koper tersebut, tokoh Samuel L Jackson dan John Travolta menemukan berbagai masalah, mulai dari mengambil koper sampai membawanya ke tempat si Bos. Sama seperti film Psycho, garapan Alfred Hitchcock, karena sekoper uang jutaan dolar, seorang wanita melarikan diri dari kota dan menginap di Bates Motel yang dikelola oleh Norman Bates, dan akhirnya wanita tersebut terbunuh. Kedua koper dalam kedua film yang berbeda tersebut bisa disebut sebagai MacGuffin.

MacGuffin (in a nutshell) adalah sebuah benda yang dicari dan diburu oleh protagonist mau pun antagonis tapi tidak dipedulikan oleh penonton, sebab kegunaan dan fungsi dari MacGuffin hanya relevan dalam cerita dan tidak benar-benar berguna. Biasanya dicari dan diburu hanya karena semua orang menginginkannya. MacGuffin juga bersifat bisa digantikan dengan benda apa saja, dan tidak akan mengubah plot atau pun efek yang ditimbulkan.

MacGuffin tidak selalu useless, dia juga bisa berguna. Misalnya, beberapa infinity stones dalam film Marvel masuk dalam kategori MacGuffin. Seperti Soul Stone yang tidak jelas apa kegunaannya, juga Reality Stone dalam film Captain America pertama.

Ada juga beberapa obyek dalam cerita yang tidak termasuk dalam kategori MacGuffin, misalnya The One Ring dalam The Lord of The Rings. Cincin tersebut tidak bisa digantikan dengan obyek lain dalam cerita karena akan mengubah semua alur dan efek yang dihasilkan olehnya.

Kadang MacGuffin juga tidak hanya digambarkan dengan sebuah obyek, bisa jadi seorang tokoh yang diperlakukan seperti obyek. Kemungkinan karena karakternya tidak begitu kuat, sehingga rasanya seperti obyek tetimbang orang sungguhan. Misalnya, Baby Yoda dalam serial Mandalorian, atau Dani Ramos dalam film Terminator: Dark Fate.


John Travolta dalam film Pulp Fiction (1994)


Apa itu Deus ex Machina?

Pernah nonton film, ketika kita melihat tokoh utamanya terpojok, lalu kita bertanya-tanya, bagaimana ya mereka bisa keluar dari masalah tersebut? Eh, tidak tahunya, tiba-tiba ada seorang atau sesuatu yang kita kira tidak mungkin terjadi, menyelamatkan tokoh utama tersebut. Ini yang disebut sebagai Deus ex Machina, saat tiba-tiba tokoh dalam cerita atau masalah pelik dalam dunia fiksi diselesaikan oleh sesosok dewa. Deus yang berarti “dewa” dalam bahasa latin, ex machina yang berarti “dari mesin”. Deus ex machina merupakan trope yang paling sering kita jumpai dalam film Hollywood. Misalnya, Aslan dalam film Narnia.


Apa itu Mary Sue / Gary Sue?

Mary Sue atau pun Gary Sue (generasi pertama) adalah stock character yang biasanya sangat sempurna, selalu disukai, tidak pernah berbuat salah atau pun disalahkan walau pun kelakuannya seperti asshole. Kemunculan Mary Sue dan Gary Sue dimulai sejak fanfiction mulai menjamur. Biasanya Mary Sue adalah versi lebih baik dari si penulis fanfic yang kemudian berinteraksi dengan cerita. Seringnya yang membuat Mary dan Gary Sue (generai kedua) tidak disukai, yaitu ketika tokoh tersebut terlalu mendominasi cerita, seperti pusat dari alam semesta. Bukannya menggerakkan alur cerita, tapi alur cerita bergerak untuk Mary atau Gary Sue.


Apa itu Manic Pixie Dream Girl?

Manic Pixie Dream Girl (MPDG) adalah stock character lain yang bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari atau pun dalam film romantis. MPDG digambarkan sebagai perempuan yang quirky, cantik atau menarik, berpikiran dangkal, tidak peduli dengan aturan sosial, berpakaian nyeleneh, tidak punya teman, punya aturan yang dia buat sendiri, hidup dengan gaya dan keinginannya, tidak seperti perempuan lainnya. Karena sifat dan sikapnya yang “unik” MPDG mengubah hidup seorang laki-laki kesepian, tersiksa, dan tidak punya harapan. Contohnya? Tokoh Clementine dalam film Eternal Sunshine for The Spotless Mind (2004).

MPDG adalah sebuah istilah yang dicetuskan oleh seorang kritikus film, Nathan Rabin, ketika mengobservasi tokoh yang diperankan oleh Kristen Dust dalam film Elizabethtown (2005). MPDG dianggap  bentuk malasnya penulisan cerita. Tokoh perempuan yang impulsif, dangkal, tidak benar-benar memiliki perkembangan karakter, dan hanya ada dalam cerita supaya tokoh utama laki-laki punya arc (berkembang seiring dengan berjalannya film).



Sepertinya sampai sini dulu penjelasannya. Kalau nanti saya menemukan lagi, akan saya buat jilid selanjutnya. Dan untuk mengakhiri postingan kali ini, saya juga ingin menyampaikan kalau mungkin kamu menemukan beberapa trope ini dalam film atau buku kesukaanmu, well, jangan merasa bersalah. Setiap orang berhak memiliki kesukaan dan guilty pleasure-nya masing-masing selama tidak merugikan diri sendiri atau orang lain dalam prosesnya. Tapi kalau kamu sedang menulis cerita dan... beberapa alur atau tokohmu masuk dalam trope ini, ada baiknya kamu lebih berusaha untuk mengembangan cerita yang sedang ditulis.


Referensi Luar:


Tesalonika

Interdisciplinary artist with background studies in Japanese literature, humanities and creative robotics. Learn more: tesalonika.com instagram email

Kamu bisa beri komentar sebagai Anonim, NAMA dan URL Medsos, atau akun Google. Tidak ada moderasi komentar di situs kami. Isi komentar pengguna di luar tanggunjawab Moonhill Indonesia.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama
Pengunjung situs blog ini diangap telah membaca dan setuju dengan disclaimer konten kami.

Mau terus update? Ikuti kami di Telegram, Whatsapp atau langganan surat kabar via email di bawah ini, GRATIS!!!



Jika blog ini bermanfaat, kamu bisa mendukung kreator menghasilkan lebih banyak konten bermanfaat dengan cara memberi donasi.