Perbedaan “Justice League” versi 2017 dengan versi Snyder’s Cut


Apa sih bedanya Justice League yang dirilis pada 2017 silam dengan Justice League Snyder's Cut yang sekarang bisa kita tonton di HBO Max? Dan kenapa penggemar DCEU perlu menonton film ini? Mungkin, bagi yang ketinggalan beritanya, kamu bisa simak dulu perjalanan panjang dan perjuangan fans agar Warner Bros. mau merilis film Justice League versi asli (garapan sutradara Zack Snyder), baru kembali membaca tinjauan ini. 

Tak lupa juga saya mengingatkan, ada bocoran film dalam artikel ini. Jadi... proceed with caution. Silahkan lanjut membaca dengan mengetahui resikonya.


Yang sudah kita ketahui bersama, ada perbedaan signifikan dari desain karakter Steppenwolf. Jika sebelumnya di Justice League 2017, Steppenwolf terasa lebih plain dan karikatural, dalam versi Snyder, tokoh ini lebih memiliki background story dan perbuatannya di beri konteks yang jelas. Selain itu penampilannya juga jauh berbeda. Dalam versi Snyder, armor Steppenwolf berduri dan wajahnya terlihat lebih "alien" ketimbang versi 2017.

Steppenwolf di Justice League 2017 (kiri) dan versi Snyder (kanan)

Kemudian, rasio film Justice League versi Snyder juga berbeda dari versi Joss Whedon di 2017. Snyder menggunakan cut aspect 4:3, sementara versi bioskopnya menggunakan cut aspect widescreen. Perbedaan rasio ini, bisa jadi dilatarbelakangi oleh perilisan dalam dua medium yang berbeda. Jika Justice League 2017 dilepas ke bioskop, versi Snyder dirilis melalui layanan streaming HBO Max, dimana penonton akan menontonnya lewat layar iPad, Laptop, dan perangkat pintar lainnya. Sehingga penggunaan cut aspect 1.33:1 membuat pengalaman menonton di rumah jadi lebih maksimal, dan jika nantinya film ini akan ditayangkan di bioskop IMAX, experience nya terasa lebih oke pula.

(kiri) versi 2017 dan (kanan) versi Snyder


Pilihan kreatif yang menarik, kalau mengingat masa pandemi membuat orang banyak menonton melalui perangkat pintar dan komputer. 

Kelanjutan Cerita yang Lebih Jelas

Perbedaan lain yang cukup signifikan adalah kelanjutan cerita dari film "Batman V Superman" (sebelum Justice League) dan "Aquaman" (setelah Justice League). Film Aquaman jadi terasa masuk akal, sebab dalam Justice League ini ada sekelumit pengenalan karakter Arthur Curry dan Vulko, bersamaan dengan gambaran kecil mengenai ketidaksukaannya pada bangsa Atlantis.

Snyder tampaknya telah memiliki blueprint yang jelas mengenai kelangsungan film-film DCEU, yang sering disebut fans sebagai "SnyderVerse". Mungkin Joss Whedon dan para petinggi studio gagal melihat visi Snyder ini. Sehingga, bagaimana pun caranya mereka berusaha merubah alur, penonton DCEU yang telah terpapar oleh konsep dan arahan Snyder, sudah pasti merasa ada yang kurang seketika Snyder tak lagi duduk di bangku sutradara atau produser.

Vulko (Willem Dafoe) berbicara pada Arthur Curry (Jason Mamoa) dalam Snyder Justice League

Demikian pula dengan latar belakang Flash (Barry Allen) dan Cyborg (Victor Stone) yang sebelumnya dihilangkan dari versi Joss Whedon, kini diceritakan dengan lebih baik dalam versi Snyder. "Cyborg adalah jantung dari kisah film ini," pernyataan Snyder rupanya benar, dan akhirnya kita bisa melihat bagaiman Victor Stone yang diperankan oleh Ray Fisher, menjadi tokoh penting dalam Justice League yang sesungguhnya.

Ray Fisher sebagai Cyborg dengan Armor yang lebih baik di versi Snyder

Kemungkinan Sekuel Wonder Woman di Masa Mendatang

Steppenwolf memprovokasi Diana (Wonder Woman) di pertarungan terakhir dengan mengatakan bahwa Themescyra (tempat asal Diana) telah dia bumi hanguskan, dan saudara-saudaranya tak ada yang selamat, termasuk ibu Diana, Ratu Hippolyta. Walau Diana tahu Steppenwolf mungkin saja berbohong, tapi tak menutup kemungkinan bila saja hal itu benar.

Wonder Woman yang diperankan oleh Gal Gadot, lebih bengis, lebih sadis di versi Snyder

Dengan penuh amarah, Diana memenggal kepala Steppenwolf, sebelum musuhnya itu terlempar ke dalam portal. Dan di akhir film, Diana terlihat sedih, kepikiran akan nasib ibu dan saudara-saudaranya di pulau. Kemungkinan besar, kisah Wonder Woman di film mendatang akan menampilkan Diana kembali bersama saudara dan ibunya di Themescyra. 

"Knightmare Timeline" Diperkuat

Sebelum para anggota Justice League membangkitkan Superman, Cyborg sempat melihat kelanjutan mimpi yang dialami Bruce Wayne (Batman/Ben Affleck) dalam Batman V Superman. Dalam penglihatannya, Superman membunuh Diana (Wonder Woman), Arthur Curry (Aquaman), dan memihak pada Darkseid. Kemudian di after credit, diperlihatkan Batman, Joker, Mera, Cyborg, Flash, dan Death Stroke sedang berjalan melewati padang pasir dan jalanan rusak. Joker kemudian memprovokasi Batman. Dalam dialog tersebut, Joker mengindikasikan bahwa dialah yang membunuh Robin. Dan kematian Robin, sama seperti kematian Lois Lane, adalah kesalahan Batman yang tak berani mati dan selalu mengorbankan orang lain.

After credit scene Joker mengatakan bahwa dunia yang hancur itu karena kesalahan Batman


Demikianlah beberapa perbedaan paling signifikan yang ada dalam Justice League versi Snyder. Ternyata, tak dapat dipungkiri, versi Snyder jauh lebih lengkap, lebih baik, dan lebih memiliki konteks dibanding dengan versi Joss Whedon yang dirilis pada 2017 silam. Sekarang, pertanyaan yang seungguhnya, akankah Warner Bros. mengembalikan SnyderVerse dalam film-film DCEU selanjutnya?
Moonhill.id

Tim editorial situs Moonhill.id & Artikel kontribusi dari komunitas dan perorangan pilihan editor. facebookinstagramyoutube

Kamu bisa beri komentar sebagai Anonim, NAMA dan URL Medsos, atau akun Google. Tidak ada moderasi komentar di situs kami. Isi komentar pengguna di luar tanggunjawab Moonhill Indonesia.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama
Pengunjung situs blog ini diangap telah membaca dan setuju dengan disclaimer konten kami.