Rasisme Terhadap Orang Asia Memuncak di Amerika


Entah disadari atau tidak, rasisme terhadap orang Asia sedang marak terjadi di Amerika belakangan ini. Terutama sejak pandemi COVID-19 tahun lalu. Aksi kriminal terhadap orang Asia berpuncak pada 17 Maret 2021, dimana seorang penembak memasuki 3 tempat di area Atlanta, membunuh 8 orang, 4 di antaranya adalah perempuan Asia. 

Sebelumnya, di 2020, seorang pria lanjut usia asal Thailand kehilangan nyawa karena didorong dengan kasar oleh seseorang sampai mengalami pendarahan otak. Kemudian, seorang wanita lanjut usia bernama Xiao Zhen Zie (76 th) di San Fransisco tiba-tiba dihantam oleh seorang pria kulit putih bernama Steven Jenkins. Sampai pada artikel ini ditulis, banyak orang lanjut usia berdarah Asia yang takut keluar di jalan, sebab mereka sering menjadi sasaran empuk dari tindak kekerasan verbal hinggal fisik.


Kebencian yang telah menewaskan dan melukai banyak orang, membuka percakapan yang selama ini tak pernah dibuka secara vokal oleh komunitas Asian-American. Daniel Dae Kim, aktor Holywood, menjadi saksi di hadapan Kongres Amerika Serikat mengenai kebencian terhadap orang Asia di Amerika. 


Pembawa acara televisi, James Corden, yang sempat mewawancarai BLACKPINK, ikut mengutarakan keresahannya atas kebencian terhadap orang Asia ini. Dalam video berdurasi 2 menit 11 detik, ia memaparkan data dari kepolisian New York, bahwa sejak tahun lalu, kasus kriminal berlatar belakang rasisme terhadap orang Asia meningkat 1900% dalam 12 bulan.


Rasisme terhadap orang Asia di Amerika mulai menjadi stigma ketika Donald Trump yang kala itu menjadi presiden Amerika Serikat, menyalahkan China atas pandemi COVID-19, sampai dengan gamblangnya dia menyebut virus novel-corona sebagai China Virus. 

Sebenarnya, sentimen Anti-Asia telah terjadi jauh sebelum pandemi dan pernyataan kontroversial dari mulut Donald Trump. Seketika Parasite, film garapan studio dan sutradara asal Korea Selatan memenangkan piala Oscar untuk kategori Best Picture, sudah banyak sekali ujaran kebencian secara terselubung, memprotes kemenangan itu. Kemudian, baru-baru ini, Rotten Tomatoes, memberikan ulasan buruk pada serial Netflix Space Sweepers, yang lagi-lagi garapan non-Holywood, dengan kritikan tanpa dasar dan malah memperlihatkan ketidaknyamanan orang barat melihat kemajuan industri perfilman Asia belakangan ini.


Tak ingin tinggal diam, para pemuda turun ke jalan dan melakukan protes besar-besaran. Mereka pun melakukan patroli keamanan untuk mendampingi orang-orang lanjut usia di jalan. Gerakan tersebut diharapkan menyorot perlakuan tidak adil, rasisme, dan stigma yang selama ini terjadi pada orang Asia di Amerika. 

Referensi Luar:

Kamu bisa beri komentar sebagai Anonim, NAMA dan URL Medsos, atau akun Google. Tidak ada moderasi komentar di situs kami. Isi komentar pengguna di luar tanggunjawab Moonhill Indonesia.

Posting Komentar

Kamu bisa beri komentar sebagai Anonim, NAMA dan URL Medsos, atau akun Google. Tidak ada moderasi komentar di situs kami. Isi komentar pengguna di luar tanggunjawab Moonhill Indonesia.

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama