Review Film The Wrath of Man: Penuh Misteri dan Cinematografi Mantap


The Wrath of Man yang sedang tayang di bioskop dan diperankan oleh Jason Statham merupakan sebuah film aksi yang di-remake dari film Prancis 2004, berjudul, Cash Truck. Kisahnya tentang seorang pria bernama Patrick Hill (Jason Statham), menjadi pegawai baru yang bertugas mengantar uang. Pekerjaan tersebut amat berbahaya, dan rawan terjadi perampokan.

Ketika menonton film ini, saya tak punya gambaran apa pun mengenai kisahnya dan belum menonton trailernya, sehingga, pengalaman saya menonton terasa lebih maksimal. Baru di permulaan film, penonton diperlihatkan adegan perampokan truk uang, dan tewasnya dua pengawal di tangan para perampok. Tak disangka, adegan awal ini sangat penting dalam kelanjutan cerita sepanjang film.


Penataan scene demi scene, dan pembagian cerita dalam 4 babak, membuat cerita yang seharusnya cukup rumit ini, jadi mudah dipahami dan dinikmati. Belum lagi pengambilan gambar yang cantik, permainan camera movement dalam film ini juga patut diacungi jempol. Sang sutradara sungguh pandai menggunakan beberapa trik pengambilan gambar yang efektif dalam memperlihatkan dan menjabarkan konflik serta latar belakang para tokoh. 

Penulisan naskahnya juga bagus. Saya nyaris tak menemukan dialog klisé. Mulai dari alur hubungan dan percakapan antar tokoh terasa begitu natural. Namun, sangat disayangkan, subtitle Bahasa Indonesia-nya tidak mampu menggambarkan betapa lucunya beberapa percakapan yang terjadi antara tokoh Hill dengan koleganya. Mungkin, penonton yang tak begitu menguasai Bahasa Inggris akan kesulitan mengerti mengapa beberapa orang tertawa di beberapa scene yang terlihat biasa (atau nggak ada adegan lucu).

Secara keseluruhan, saya merasa film The Wrath of Man cukup menghibur, alur cerita menarik dan penuh misteri karena cara mengupasnya juga pas. Sinematografi dan koreografi adegan aksi juga pas. Ditambah dengan penampilan para aktor dan aktris yang baik, film ini seru untuk ditonton di bioskop.
Tesalonika

Interdisciplinary artist with background studies in Japanese literature, humanities and creative robotics. Learn more: tesalonika.com instagram email

Kamu bisa beri komentar sebagai Anonim, NAMA dan URL Medsos, atau akun Google. Tidak ada moderasi komentar di situs kami. Isi komentar pengguna di luar tanggunjawab Moonhill Indonesia.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama
Pengunjung situs blog ini diangap telah membaca dan setuju dengan disclaimer konten kami.