Memasuki bagian kedua dari trilogi event Netflix bertajuk Fear Street, kita diajak kembali ke masa sebelum 1994, yaitu 1978. Pembantaian brutal terjadi di acara kamp musim panas anak-anak shadyside dan sunnyside. Dalam film kedua ini, kita mengikuti tokoh baru yang diperankan oleh aktris yang tak asing di mata kita, Sadie Sink, gadis dari Stranger Things, memerankan tokoh Ziggy.
Masih mengikuti misteri penyihir, setia dengan plot utama di film pertama, Fear Street bagian kedua ini lebih bagus daripada film pertama karena beberapa alasan.
- Perkembangan karakter justru lebih "berasa" di film kedua daripada yang pertama.
- Aura mistis penyihirnya juga lebih terasa di film kedua.
- Thriller ala Evil Dead. Nggak pandang ampun!
Tapi saya pribadi lebih memberatkan ke titik pertama. Sebab, ketika menonton film pertama (1994) saya kesulitan bersimpati pada tokoh utama, Deena, yang abusive dan nggak ada keren-kerennya sama sekali. Di film ke dua (1978) berfokus pada kakak beradik, Ziggy dan Cindy. Mereka dulu akrab, tapi karena "kutukan Shadyside" jadi jauh dan tak saling kenal. Ada hubungan persaudaraan yang indah dipertaruhkan di sini. Jadi kepedulian kita pada kedua tokoh utama ini bikin pantat makin tegang di pinggir kursi.
Bagian ketiga dari Trilogy Fear Street sudah tayang di Netflix pada 16 Juli 2021 lalu. Dalam film terakhir, kita akan kembali jauh ke belakang, yaitu masa 1666. Penasaran banget, apa yang akan terjadi selanjutnya, dan entitas macam apa sebenarnya yang mengutuk Shadyside dan seluruh isinya itu.
Posting Komentar
Kamu bisa beri komentar sebagai Anonim, NAMA dan URL Medsos, atau akun Google. Tidak ada moderasi komentar di situs kami. Isi komentar pengguna di luar tanggunjawab Moonhill Indonesia.