Candyman didasarkan pada cerita pendek Clive Barker "The Forbidden" dari novelnya berjudul Books of Blood. Disutradarai oleh Bernard Rose, film Candyman pertama hadir di tahun 1992 yang diperankan oleh Tony Todd sebagai Candyman. Tidak seperti kebanyakan film yang dirilis belakangan ini, film Candyman (2021) bukan merupakan pembuatan ulang atau remake––yang entah dari mana, merupakan budaya baru para sutradara Hollywood. Candyman yang disutradarai oleh Nia DaCosta, meneruskan legenda Candyman 30 tahun setelah film awalnya dirilis.
Alasan diangkat kembalinya legenda urban ini tidak semata-mata untuk sekedar membuat film horror biasa, seperti yang telah disebutkan, Candyman (2021) bukan remake dari film awalnya di tahun 1992. Dengan diproduksi dan ditulis oleh Jordan Peele; komedian menjadi sutradara sekaligus penulis horror; Get Out (2017) dan Us (2019), Candyman (2021) memiliki kecenderungan yang tinggi untuk diangkat kembali. Alasan tersebut tidak jauh dari permasalahan kesimpangan ras dari sejarah Amerika Serikat dengan perbudakan ras kulit hitam dan dampaknya terhadap penggambaran ras kulit hitam di dalam film-film Hollywood, khususnya film horror.
Film Get Out (2017) Jordan Peele mendobrak stereotip dominan kehadiran orang kulit hitam di dalam film horror, sebagaimana karakter orang kulit hitam merupakan orang yang pertama dibunuh/mati oleh penjahat atau hantu dan tidak pernah digambarkan sebagai karakter utama. Dalam Get Out, ketika mobil polisi tengah datang di hadapan karakter Chris Washington (Daniel Kaluuya) yang berhasil keluar dari rumah pacarnya Rose Armitage (Allison William) dengan seluruh anggota keluarga Rose mati di halaman rumahnya dan Chris dalam keadaan yang seakan-akan dia adalah pembunuhnya, polisi tersebut ternyata tidak lain dari Rod Williams (Lil Rel Howery) sahabat Chris. Semua orang mengira, nasib Chris akan berujung ditembak oleh kehadiran yang diduga polisi tersebut, atau berujung Chris ditangkap dan berujung masuk penjara. Namun plot twist inilah yang membuat Get Out sebuah halaman baru dalam dunia film sekaligus piala Oscar.
Serupa seperti film Get Out (2017), Candyman (1992) merupakan film yang mendobrak Hollywood terkait penggambaran orang kulit hitam di film. Ini karena dalam cerita asli Candyman di tahun 1992, menampilkan orang kulit hitam sebagai entitas “boogeyman” yang kehadirannya bukan sebagai antagonis. Legenda dibalik cerita Candyman pun bukan digambarkan sebagai orang jahat yang dihukum masyarakat, tetapi Candyman sendiri adalah sosok anak budak kulit hitam sekaligus seniman yang diminta oleh majikannya untuk melukis putrinya berujung jatuh cinta. Hubungan antara seniman dan putri orang kaya kulit putih pun diketahui, membuat seniman tersebut dimutilasi tangan seninya, kemudian badannya dibaluri madu dari sarang lebah tempat ia disiksa, lalu sekujur tubuhnya disengat oleh lebah dari sarang tersebut sampai dia mati, mayatnya dibakar dan abunya disebar disekeliling tanah Cabrini-Green yang akhirnya dibangun. Sejarah panjang kekerasan orang kulit putih terhadap orang kulit hitam di Amerika Serikat inilah mengapa dari sekian banyaknya judul, cerita Candyman lah yang diangkat kembali oleh Jordan Peele.
Dengan kesuksesan film awal Candyman di tahun 1992, membuat karakter Candyman berdiri diantara entitas horror setara dengan Freddy Krueger, Jason Voorhees dan Michael Myers. Namun setelah film pertamanya, film kedua yang berjudul Candyman: Farewell to the Flesh dan ketiga yang berjudul Candyman 3: Day of the Dead kurang diterima oleh masyarakat. Ini dikarenakan kedua sekuel tersebut tidak divisualisasikan oleh sutradara pertamanya Bernard Rose, dengan film kedua disutradarai oleh Bill Condon dan ketiga Turi Meyer. Pemain Candyman Tony Todd pun mengomentari bahwa film ketiganya kurang menggambarkan sosok Candyman yang seharusnya dan sesungguhnya. Oleh sebab itu, Candyman yang baru ini dengan digambarkan oleh penulis dan produsen Jordan Peele serta disutradarai oleh Nia DaCosta, diharapkan sosok Candyman akan mendapatkan spotlight yang semestinya.