Mengapa Cowboy Bebop Netflix Terkesan Kurang




Saat ingin memberikan komentar yang positif, entah kenapa adaptasi live-action dari game ataupun anime sulit sekali untuk diberikan. Mulai dari pemilihan pemeran (casting choice), alur cerita, efek visual, sampai dengan plot ceritanya sendiri, adaptasi live-action sebagian besar selalu mendapat perubahan yang sulit untuk diterima para penggemar. Cowboy Bebop rupanya menjadi salah satu dari tragedi tersebut, padahal trailer yang disajikan sangat memberikan harapan dan ekspektasi yang bagus dengan efek visual dan latar yang memanjakan mata, tapi setelah menyaksikan sepuluh episode serial yang diadaptasi dari anime ini, tidak heran mengapa kritikus rating rotten tomatoes memberikan 47 persen rating untuk live-action Cowboy Bebop di Netflix ini.

Anime seperti Cowboy Bebop merupakan acara original yang selalu akan menjadi patokan yang sulit untuk diikuti. Secara luas dianggap sebagai salah satu serial anime terbaik yang pernah dibuat, dampak budayanya pun besar bersama dengan penggemarnya yang setia tetap ada meskipun acara anime yang satu ini telah dirilis lebih dari 23 tahun yang lalu.


    Acara live-action Cowboy Bebop Netflix sebenarnya tidak sepenuhnya mengecewakan, karena seperti yang dijanjikan, keterlibatan sutradara asli Shinchirō Watanabe sebagai konsultan di serial Netflix ini, menyajikan latar atau vibe yang konsisten dengan sumber aslinya, ditambah dengan kembalinya komposer asli  Yoko Kanno membuat Cowboy Bebop Netflix mampu memberikan kesan yang nostalgic ketika kita melihat Spike Spiegel (John Cho) beraksi melawan para Syndicate. Sama seperti perjalanan luar angkasa anime Cowboy Bebop, live-action Netflixnya pun memberikan efek visual setara dengan kualitas film sci-fi besar Hollywood dimana dapat menggambarkan latar sci-fi bertema klasik yang setia dengan animenya. Hal ini ditunjukkan setiap kali mereka ingin menunjukkan adegan perjalanan pesawat luar angkasa Bebop, efek visual gerbang astral (Astral Gate) serupa dengan yang digambarkan animenya. Ini menunjukkan bahwa adaptasi live-action Netflix mampu memberikan penyajian visual dari apa yang diharapkan para fans, sehingga adaptasi Cowboy Bebop dapat tercermin di live-actionnya.




Pandangan Penggemar Lama

    Namun, dibalik latar yang dapat digambarkan dengan efek visual yang sama bagus dari sumber animenya, hal yang terpenting dari sebuah adaptasi serial ataupun film dirombak total, sehingga aspek puitis yang terkandung dalam alur cerita Cowboy Bebop tidak terwujud dalam adaptasi live-action Netflixnya. Tentu setiap adaptasi dari animasi 2 dimensi (2D) akan dilakukan untuk penyesuaian terhadap versi manusianya. Karena perbedaan media, tidak mungkin untuk secara sempurna menciptakan kembali elemen-elemen tertentu dari anime 2D ke dalam penggambaran live-action, tetapi Cowboy Bebop tetap mencoba meraba-raba aspek yang paling sulit.

Aspek puitis yang dimaksud adalah bagaimana watak mereka masing-masing terbentuk dari backstory kelima karakter protagonis kita (dalam Netflix hanya empat karena Ed/Edward belum diperlihatkan latar belakang ceritanya di sepuluh episode pertamanya) tercermin di kehidupan mereka saat ini, sehingga Cowboy Bebop diketahui sebagai anime dengan cerita yang menarik di mata para fans lamanya.

Spike Spiegel

    Spike adalah mantan anggota Sindikat Red Dragon Crime Syndicate, yang keluar/berhenti dengan memalsukan kematiannya setelah jatuh cinta dengan seorang wanita bernama Julia. Selama petualangannya di atas kapal Bebop, Spike terlihat sebagai karakter yang malas dan acuh tak acuh. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya di Bebop bersantai, menonton TV atau tidur, pada beberapa kesempatan langka ia juga terlihat berlatih bela diri. Ia jarang  terlihat bersemangat tentang sesuatu dan bahkan lebih jarang mengatakan dia menyukai sesuatu, dia berulang kali menyatakan dia membenci anjing, wanita dan anak-anak, yang sangat terlihat ketika masing-masing dari ketiganya ( Ein, Faye, dan Edward) bergabung kedalam Bebop.

Sifat tidak bersemangat/tanpa emosi Spike dipicu dari dia menganggap dirinya sudah mati sekali, maka dari itu ia tidak sering juga menunjukkan rasa takut pada kemungkinan ia terbunuh, dan sering bertindak seolah-olah menantang kematian. Namun, seiring berjalannya seri, dia mulai membuka diri terhadap Edward, Ein dan Faye.

    Di sepuluh episode live-action Netflix, dengan masa lalunya tersebut, Spike justru terlihat sebagai karakter yang melankolis, selalu teringat masa lalunya dengan Julia dan terlihat kesulitan untuk menghadapinya. Walaupun Spike mengucapkan dialog yang sama seperti animenya ketika ingin mengekspresikan ia membenci wanita, anak-anak dan anjing, Spike sangat mudah membuka diri terhadap Faye saat ia terlihat tertarik dengan opini Faye mengenai cara mandi dengan shower dan bathtub – yang entah kenapa diselipkan/ditambah kedalam percakapan antara Spike dan Faye, dan juga ketertarikan masa lalu Faye yang berhasil menjadi bounty hunter kuat dengan menangkap penjahat yang terkenal kuat.

    Di sisi lain, Spike terlihat sebagai sosok yang ditakuti dibawah nama Bebop sebagai pemburu bayaran. Dengan kemampuan bela dirinya yang kuat dan kemampuan menembaknya yang jitu, membuatnya tak tersentuh ketika berhadapan dengan bounty yang ia hadapi. Namun entah mengapa, di live-action, Spike terlihat tidak sekuat Spike di sumber aslinya, membuatnya cukup meragukan untuk bisa dikatakan sebagai pemburu bayaran yang paling ditakuti di seluruh tata surya. Bahkan ada saat dimana Spike berhadapan dengan Faye di pertemuan pertama mereka, di episode tersebut Faye justru terlihat setara dan bahkan hampir lebih kuat dibandingkan dengan Spike.

Jet Black

    Jet adalah mantan petugas ISSP (Inter-Solar System Police) dan kemudian menjadi pemimpin kru kapal Bebop sebagai bounty hunter. Tumbuh dengan moral yang kuat, Jet terdaftar di polisi ISSP kemudian sebagai penyelidik. Karena kekeraskepalaannya, ia dijuluki "Black Dog", anjing yang menggigit mangsanya dan tidak pernah melepaskannya. Sebagai pemimpin sekaligus anggota senior Bebop, Jet ditampilkan sebagai sosok yang dewasa, bijaksana dan tegas, ia sering memberikan nasihat bijak kepada rekannya dan selalu menunjukkan kesabaran yang besar atas sikap anggota Bebop yang lain, terutama dengan Spike. Karena aksi Spike yang acuh tak acuh ketika memburu bounty, sering kali total bayaran yang diterima harus dihabiskan untuk membayar kerusakan sekitar, membuat Jet sebagai sosok yang lebih dewasa untuk Spike dan anggota Bebop lainnya. Terlepas dari pekerjaannya yang membuat dia tegas, Jet memiliki sisi lembut dengan menjalin hubungan dengan seorang wanita bernama Alisa, yang kedekatannya memberi kekuatan untuk Jet terus berjalan. Namun suatu malam, ia ditinggal oleh Alisa dengan sebuah catatan darinya yang tertulis "Farewell" dan sebuah jam saku. Terkoyak oleh kesedihan, Jet mempertanyakan alasan Alisa meninggalkan Jet dan berjanji jika jam tersebut berhenti sebelum Alisa kembali, dia akan meninggalkan Ganymede (planet kelahiran Jet) selamanya.

Tanpa disadari, pekerjaan dan sikap yang membentuk Jet membuatnya dianggap sebagai orang yang suka mengontrol. Semua anggota lain mengakui pilihan dan keputusannya sebagai yang paling benar, tapi tidak untuk Alisa. Di sepanjang series, kita menemukan bahwa alasan dibalik kepergian Alisa dikarenakan ia tidak memliki kebebasan atas kehidupannya dengan sifat Jet yang mengontrol di dalam hubungan mereka.

    Di Netflix, masa lalu Jet yang membuatnya terlihat seperti apa yang kita lihat terhadap Spike dan anggota lain Bebop tidak terlihat mengapa Jet seperti yang tercermin di anime. Karena, masa lalu Jet dengan Alisa diubah total, Jet dan Alisa di live-action sudah memiliki anak dan ia menomorsatukan anaknya. Dengan perubahan ini, kita tidak disajikan dengan misteri perginya Alisa yang membuat Jet masih diikuti masa lalunya layaknya tema besar dari Cowboy Bebop yang semestinya. Dengan Jet sudah memiliki anak, Jet terlihat masih bertemu dengan Alisa dari waktu ke waktu, membuat Jet tidak termasuk ke dalam tema besar cerita aslinya.

Faye Valentine

    Faye adalah karakter yang arogan dan malas. Dia sering terlihat bersantai sementara yang lain memburu bounty mereka. Faye terlihat kurang percaya pada siapa pun dan terbiasa untuk tidak tinggal di satu tempat yang sama karena krediturnya. Meskipun sepanjang seri Faye terlihat mengekspresikan sarkas dan praduganya, ia kemudian mulai mempercayai teman-temannya di Bebop dan belajar untuk mencintai dan peduli Jet dan Edward dengan caranya sendiri. 

Pada episode tertentu, Faye melarikan diri dari Bebop, takut akan afeksinya terhadap teman temannya. Rasa takutnya ini terbentuk dari masa lalunya ketika Faye terbangun dari tidur dalam keadaan beku (Cryogenic Sleep). Setelah terbangun selama 54 tahun, Faye mengidap amnesia dan dikabarkan bahwa ia memiliki hutang sebesar 300 juta wol karena perawatan medisnya yang lama. Whitney Haggis, seorang pria pengacara Faye kemudian membantunya untuk permasalahan hutang dan pemulihannya. Faye yang akhirnya jatuh cunta padanya, suatu malam sebuah kapal memburu mereka, Haggis mengklaim itu adalah kreditur Faye yang mencarinya. Whitney Haggis kemudian mengalihkan kapal tersebut untuk Faye bisa lari ke klinik. Kapal tersebut kemudian meledak di kejauhan bersama dengan Haggis. Ketika dokter Faye memberi tahu Faye bahwa Whitney Haggis meninggalkan semua asetnya padanya, Faye terharu dan setuju untuk mengambilnya. Namun ternyata, aset Haggis adalah lebih banyak hutang lagi. Masa lalu ini membuat Faye takut akan afeksi dan cinta.

    Tidak banyak yang bisa dikatakan mengenai Faye Valentine kecuali Faye hanya terlihat sebagai orang yang ingin terlibat dan ikut bergabung ke dalam Bebop. Tidak hanya hal tersebut merusak kisah mengharukan Faye yang terus berlari dari satu tempat ke tempat lain, ternyata karakternya pun dibuat tidak begitu relevan di dalam kru Bebop karena masa lalunya di live-action dirombak total dengan gender swap Whitney Haggis sebagai sosok Ibu dan bukan sosok mantan kekasih Faye. Dan ketika Faye dihadapkan dengan masa lalunya, ketika Faye melihat video rekamannya saat ia muda sebelum tertidur panjang, Faye terlihat tersentuh akan masa lalunya, sementara animenya menunjukkan Faye berusaha keras ingin mengerti, tersentuh dan teringat kembali tapi tidak bisa teringat sama sekali apa yang ia lihat langsung didepan mata, membuat momen adegan tersebut lebih menyentuh dibanding versi Netflixnya.

Vicious

    Vicious digambarkan sebagai pria yang dingin, kejam, sadis dan ambisius yang lebih memilih menyendiri daripada ditemani. Di dalam Syndicate, ia ditakuti oleh pemimpin seniornya The Van, karena panjat sosialnya dan rela melakukan apa saja untuk mendapatkan apa yang diinginkannya dan tidak ada keraguan moral sedikit pun untuk mencapai posisi yang lebih kuat. Vicious tidak begitu ditunjukkan sebagai karakter, melainkan sebagai Yin dari Yang Spike Speigel dan sebagai kegelapan masa lalu yang tidak bisa terhindari Spike.

    Sisi misterius dan dingin dari Vicious ini dirusak oleh karakter klise bos besar barat yang lemah dan penakut, bergantung pada anak buahnya, kelicikannya dan ketika berhadapan dengan protagonis, akan menjadi kuat pada waktunya. Vicious di Netflix pun juga diberikan cukup banyak dialog yang membuatnya seorang karakter yang berpengaruh sekaligus karakter yang sulit untuk dikatakan sebagai karakter yang ditakuti. Hal tersebut didukung oleh perubahannya dimana Vicious bisa berada di posisinya bukan karena kemampuannya, melainkan salah satu The Van adalah Ayah dari Vicious.


Sudut Pandang Lain

    Jika dilihat dari sumber aslinya, tentu akan memberikan kesan yang negatif jika aspek-aspek yang terkesan bagus ataupun menarik bagi para fans diubah ataupun dirombak. Di sisi lain, live-action Cowboy Bebop berupaya untuk membuat acara yang sudah 20 tahun lebih lamanya ditampilkan di masa sekarang atau dengan kata lain relevan dengan penonton sekarang. Kita bisa lihat ini ketika teroris lingkungan yang dipimpin oleh Maria Murdock diperkenalkan, di anime dijelaskan bahwa mereka bergerak atas nama lingkungan untuk melindungi hewan terancam punah yang terfokus pada hewan tikus laut. Sementara di Netflix, teroris lingkungan tersebut bergerak untuk menghentikan proyek perusahaan industri besar demi melindungi hutan dan lingkungan hidup, yang dimana kita ketahui kita sekarang lebih memberikan perhatian terhadap lingkungan karena adanya perhatian terhadap perubahan iklim dibandingkan hewan langka.

Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa Cowboy Bebop adaptasi Netflix ini bisa dikatakan cukup bagus untuk para penonton yang belum mengikuti serial anime aslinya.



Terima kasih telah membaca. Bagikan juga ke teman-teman lainnya ya!

Pahami kebijakan konten di Moonhill lewat laman disclaimer kami atau berikan feedback.

Kamu bisa beri komentar sebagai Anonim, NAMA dan URL Medsos, atau akun Google. Tidak ada moderasi komentar di situs kami. Isi komentar pengguna di luar tanggunjawab Moonhill Indonesia.

Posting Komentar

Kamu bisa beri komentar sebagai Anonim, NAMA dan URL Medsos, atau akun Google. Tidak ada moderasi komentar di situs kami. Isi komentar pengguna di luar tanggunjawab Moonhill Indonesia.

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama