Pertama kali tayang September 2017. Serial bergenre sci-fi ini menampilkan beragam aspek kehidupan yang kita alami di abad-21 ini, meskipun latar ceritanya ada pada tahun 2419. Kalau dilihat sekilas, The Orville sendiri serupa dengan acara sci-fi legendaris Star Trek. Dari seragam yang digunakan, hingga pembawaan alur ceritanya.
Walaupun begitu, Seth Macfarlane selaku pencipta, sutradara, dan sekaligus pemeran utama mampu mengarahkan The Orville ke dalam dunia yang jauh berbeda dengan sumbernya. Berlatar 400 tahun di masa depan, The Orville berkisah tentang kru pesawat futuristik USS Orville yang ditugaskan untuk misi eksplorasi mereka yang menguak misteri alam semesta.
Yang membuat The Orville berbeda dengan Star Trek ialah kesan pertamanya. Dari latar belakang penciptanya Seth Macfarlane, kita kenal karya-karyanya dengan genre komedinya Family Guy, Ted, dan Million Ways to Die in the West. Genre komedi. Akan tetapi, walaupun memang The Orville mengandung unsur jenis komedi yang serupa dengan karya Seth, setelah beberapa episode, The Orville menyajikan kisah sci-fi yang bisa membuat kesan yang mengejutkan.
Untuk sebuah acara ber-genre komedi, alur ceritanya hanya sebatas pengisi (filler) saja, karena inti genrenya berfokus kepada penyampaian momen-momen lucunya atau yang dikenal dengan istilah punchline. Tapi untuk cerita aksi sci-fi yang satu ini rupanya tidak. Karena seiring dengan berjalannya cerita The Orville, tampaknya alur ceritanya jauh lebih dominan dibandingkan punchline-nya.
Bagaimana, apa kalian penasaran untuk nonton serial The Orville?