Ulasan Life After Dead With Tyler Henry: Dokumenter Cenayang Asal Amerika

Ulasan Life After Dead With Tyler Henry: Dokumenter Cenayang Asal Amerika

Meski banyak skeptisme yang menyelubungi seorang clairvoyant bernama Tyler Henry, kepopulerannya di kalangan selebritas Hollywood membuat Netflix berani merilis dokumenter seputar kesehariannya sambil mempraktikkan profesinya sebagai Medium, seseorang yang bisa menyampaikan pesan dari orang mati.

Saat membuat koneksi dengan arwah, Tyler selalu membuat coretan-coretan acak dalam buku sketsanya. Hal ini menjadi signature Tyler. Dia pun mengaku bahwa saat mendatangi seorang klien, dia tidak memperbolehkan asisten atau pun ibunya, memberitahu siapa mereka untuk membuatnya lebih mudah terkoneksi dan melihat gambaran obyektif dari pesan-pesan yang ia terima.

Ketika berbicara, Tyler terlihat berhati-hati dalam memilih kata-kata. Ada pula beberapa hal yang tak bisa ia ungkapkan secara terang-terangan demi menjaga perasaan kliennya. Ketika "pembacaan" berakhir, Tyler memberikan wejangan yang mampu menenangkan mereka.

Ulasan Life After Dead With Tyler Henry: Dokumenter Cenayang Asal Amerika

Di televisi Amerika, Tyler lebih sering "membaca" pesan untuk seleb seperti keluarga Kadarsian. Dalam dokumenter ini, Tyler ditantang untuk melakukan hal yang berbeda. Dia 'membaca' pesan untuk orang-orang biasa, bahkan membantu detektif swasta melihat sudut pandang lain dalam menyelesaikan kasus pembunuhan yang cukup pelik. 

Hal yang dilakukan oleh Tyler dalam dokumenter ini seolah menantang argumen skeptisme akan kemampuannya. Karena biasa membaca selebriti terkenal, banyak yang meyakini kalau Tyler diam-diam melakukan riset sebelum 'membaca' pesan untuk mereka. Namun, informasi mengenai orang biasa, tidak selalu mudah ditemukan di Internet, kecuali tim produksi lebih dulu membocorkan informasi tentang kliennya dan Tyler hanya berpura-pura membacakan pesan untuk seseorang.

Ulasan Life After Dead With Tyler Henry: Dokumenter Cenayang Asal Amerika

Dalam episode-episode awal, alur dokumenter bergerak lambat di beberapa bagian dan terlalu cepat berganti topik demi menyajikan pertanyaan besar sebagai fuel utama untuk mencuri perhatian penonton. Meski beberapa orang menganggap dokumentari ini membosankan, bagi sebagian besar orang lainnya yang menyukai hal-hal "tak-mudah-dijelaskan" seperti cara kerja seorang cenayang, mungkin akan menemukan ketertarikan tersendiri pada dokumenter ini.

Benar atau tidaknya kemampuan Tyler menyampaikan pesan dari orang yang sudah tiada, masih menjadi pertanyaan yang tak mungkin dijawab sekarang. Ada sentimen tentang para Medium, para skeptik menyebut mereka sebagai "grief vampires" karena sering memanfaatkan duka seseorang. Akan tetapi, dalam dokumenter Life After Death, kita melihat impact Tyler pada orang-orang yang berduka, membantu mereka lebih tenang dan siap melanjutkan hidup. Mungkin, jika pun Tyler hanya orang biasa, setidaknya, dia tidak "merugikan" orang lain. 

Kamu bisa beri komentar sebagai Anonim, NAMA dan URL Medsos, atau akun Google. Tidak ada moderasi komentar di situs kami. Isi komentar pengguna di luar tanggunjawab Moonhill Indonesia.

Posting Komentar

Kamu bisa beri komentar sebagai Anonim, NAMA dan URL Medsos, atau akun Google. Tidak ada moderasi komentar di situs kami. Isi komentar pengguna di luar tanggunjawab Moonhill Indonesia.

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama