Terlepas dari apa pun medianya––film, musik, buku, tarian, dan lain sebagainya––cerita akan selalu ada di dalamnya. Cerita memiliki struktur dan dalam struktur tersebut terdapat 5 elemen penting, yaitu karakter (atau penokohan), setting (atau latar), plot, konflik, dan penyelesaian (atau resolusi).
Karakter atau Penokohan
Mulai dari karakter atau bisa disebut juga dengan penokohan. Cerita yang baik, mampu membawa pembacanya berempati dengan tokoh di dalamnya. Karakter yang berkembang dengan baik mengikat kita secara emosional ke cerita. Penulis dapat memiliki tokoh utama, atau disebut juga dengan protagonis, yang menjadi fokus utamacerita. Penulis bisa membuat penjahat, atau disebut juga dengan antagonis, yang melawan protagonis. Penulis juga dapat memiliki banyak protagonis dan antagonis di setiap cerita.
Setting atau Latar
Latar adalah dimana dan kapan cerita itu terjadi. Baik itu non-fiksi atau fantasi, bahasa deskriptif membawa audiens masuk dalam dunia penulis.
Plot
Plot pada dasarnya adalah cerita––titik fokus bahwa seluruh narasi berputar di sekitar yang mendorong dan memaksa masing-masing karakter. Sebuah plot biasanya akan memiliki awal, tengah dan akhir yang semuanya dikembangkan melalui eksposisi.
Konflik
Setiap cerita memiliki konflik eksternal yang berpuncak pada klimaks. Itu juga akan menimbulkan konflik internal––konflik pribadi dalam setiap karakter. Biasanya, bagi protagonis untuk mengatasi konflik dalam cerita, mereka perlu mengalahkan ketakutan mereka sendiri.
Penyelesaian atau Resolusi
Resolusi adalah bagaimana konflik eksternal utama diselesaikan atau diakhiri. Itu tidak berarti protagonis atau karakter utama menang - hanya saja konfliknya bisa diatasi.