Penjelasan Film “Mr. Harrigan’s Phone” Netflix: Paranormal atau Kebetulan?


Mr. Harrigan's Phone adalah sebuah film drama horor remaja Amerika tahun 2022 yang ditulis dan disutradarai oleh John Lee Hancock. Hal ini didasarkan pada novel dengan nama yang sama oleh Stephen King dari koleksi If It Bleeds

Film ini dibintangi oleh Donald Sutherland, Jaeden Martell, Joe Tippett dan Kirby Howell-Baptiste.

Artikel ini mengandung bocoran cerita

Alur Cerita Film “Mr. Harrigan’s Phone” Secara Singkat

Craig tinggal di kota kecil bernama Harlow. Ibunya meninggal saat dia masih kecil, jadi Craig hanya tinggal bersama ayahnya.

Perjumpaan pertama Craig dengan Mr Harrigan adalah di gereja saat dia membacakan ayat alkitab di mimbar.

Tidak lama setelahnya, Mr Harrigan datang ke rumah Craig dan bicara pada ayah Craig untuk menawarkan pekerjaan pada Craig. Karena Mr Harrigan sudah bertambah tua dan penglihatannya mulai lemah, dia memerlukan Craig untuk membacakan buku cerita padanya 3x seminggu. Setiap sesi berdurasi 1 jam dan dia akan dibayar sebesar 5 dolar ber sesi.

Craig tak tahu kenapa Mr Harrigan memilihnya untuk membaca cerita, karena dia tahu ada orang lain yang lebih pandai membaca cerita daripada dirinya. Tapi, Craig tetap menerima tawaran pekerjaan dari Mr Harrigan, dia datang 3x seminggu selama 5 tahun.


Seiring berjalannya waktu, Craig tidak hanya membacakan cerita untuk Mr Harrigan, dia juga bertukar cerita, dan Mr Harrigan banyak memberinya wejangan.

Suatu kali, Craig bertanya pada Mr Harrigan, kenapa dia memilih tinggal di kota kecil seperti Harlow? Sebab, sepengetahuan Craig, Mr Harrigan adalah pengusaha sukses di kota, meski pun dia dibenci oleh banyak orang karena etos kerja yang keras dan dianggap tak berperasaan.

Mr Harrigan menjelaskan pada Craig, dia sudah lelah tinggal di kota besar, dan dia tidak mau orang datang padanya hanya untuk meminta sesuatu.

Mr Harrigan pun kembali bertanya pada Craig, kenapa dia masih mau datang dan membacakan cerita untuknya? Saat anak remaja pada umumnya punya kesibukan lain seperti berpacaran atau bermain dengan teman-temannya, tapi kenapa Craig malah datang ke rumahnya untuk membacakan cerita.

Dengan polosnya Craig menjawab, “karena aku mau.” Karena Craig berpikir pasti sangat sepi tinggal sendiri di kota sepi, dan karena dia menikmati waktu yang mereka habiskan bersama. 

Craig melihat mata Mr Harrigan berkaca-kaca mendengarkan jawabannya.

Saat Craig akhirnya masuk SMA, dia mendapat hadiah natal berupa smartphone dari ayahnya. Di saat bersamaan, Craig juga memenangkan lotre sebesar 3 ribu dolar dari kertas lotre yang selalu dihadiahkan oleh Mr Harrigan untuk semua acara (ulang tahun, natal, paskah, tahun baru).

Craig pun menyisihkan sebagian dari uang lotra itu untuk memberi hadiah smartphone pada Mr Harrigan.

Awalnya, Mr Harrigan menolak. Tapi setelah Craig memperlihatkan kegunaan smartphone, Mr Harrigan pun tertarik. Lewat smarphone, Mr Harrigan bisa melihat naik turunnya saham secara real time, serta mengakses berita lebih cepat daripada menunggu surat kabar (koran).

Sehari sebelum segalanya berubah, Mr Harrigan sempat berbicara pada Craig. “Ponsel ini sangat berbahaya,” ungkap Mr Harrigan. Dia terheran, bagaimana berita online bisa mendapatkan keuntungan dengan memberikan informasi secara gratis di internet?

Mr Harrigan membayar untuk bisa membaca berita di koran, dan iklan adalah sumber penghasilan terbesar untuk media. Tapi lewat ponsel dia bisa mengakses semuanya secara cuma-cuma. Bagaimana bisa? Mr Harrigan sungguh heran sekaligus merasa takut pada benda kecil itu, menggambarkannya sebagai alat yang hanya menyuplai informasi.

“Mungkin seperti di festival,” jawab Craig, “saat awal kita bisa memainkan game pertama dengan gratis.”


Mr Harrigan terdiam sejenak, kemudian tersenyum penuh ngeri. Mr Harrigan kemudian meramalkan bagaimana smartphone akan mengambil alih perhatian kita di masa depan. Segala informasi bisa dengan mudah diakses dan disebarkan. Bagaimana jika ada berita bohong yang berdampak ke banyak orang? Dan Craig, lewat sebuah monolog, mengakui kebenaran dari ungkapan Mr Harrigan kala itu.

Mr Harrigan bertanya lagi, apa yang akan dilakukan Craig suatu hari nanti? Dimana dia ingin tinggal? Dan lain sebagainya.

Craig menjawab, dia akan menjadi penulis film, mungkin tinggal di Los Angeles supaya bisa meraih mimpinya.

Namun Mr Harrigan meyakinkan kalau impian yang dipilih Craig bukan hal yang mudah. Akan sangat sulit dan Craig akan memiliki banyak musuh. “Saat musuh itu datang,” pesan Mr Harrigan, “dispatch them with haste!” 

Mr Harrigan meminta Craig berjanji. Karena Craig sangat respect pada Mr Harrigan, dia pun meniyakan permintaan itu.

Keesokkan harinya, Craig kembali ke rumah Mr Harrigan hanya untuk menemukannya telah tiada. Tanpa sengaja, Craig meletakkan ponsel Mr Harrigan dalam sakunya. Kemudian dia menelepon ayahnya sambil menangis mengatakan kalau Mr Harrigan sudah tiada. 

Sambil menunggu ambulans datang, Craig membacakan cerita terakhir untuk Mr Harrigan di hadapannya.

Saat malam datang dan Craig kembali ke rumah, dan mengirim pesan untuk Mr Harrigan, “aku akan merindukan sore kita bersama.” Ponsel Mr Harrigan di saku jaket Craig berbunyi, di saat bersamaan, Craig menyadari kalau kawannya benar-benar telah tiada.


Di acara pemakaman, karena rasa duka, singkat cerita, Craig meletakkan ponsel Mr Harrigan dalam peti. Saat Mr Harrigan akhirnya sudah dikubur, Craig menerima wasiat dari rekan Mr Harrigan lewat sebuah surat yang ditulis oleh Mr Harrigan untuknya beberapa waktu sebelum meinggal.

Mr Harrigan memberinya warisan sebesar 800 ribu dolar yang bisa digunakan untuk melanjutkan sekolah. Dia memberi ayah Craig kuasa untuk mengatur keuangan itu sampai Craig cukup umur.

Pada akhir surat itu, Craig terkejut melihat Mr Harrigan seolah menjawab pesan singkat yang dikirim olehnya di malam Mr Harrigan meninggal. “Aku juga akan merindukan sore kita bersama,” tandas Mr Harrigan dalam surat wasiat itu. 

Setelah membaca surat, malamnya Craig masih berduka atas kepergian Mr Harrigan. Dia menelepon ke ponsel Mr Harrigan untuk berterimakasih atas pemberian Mr Harrigan padanya.

Tak di sangka-sangka, Craig menerima pesan singkat dari nomor ponsel Mr Harrigan, “C C C aa.”


Sontak, Craig pun terkejut dan meyakini kalau mereka telah mengubur Mr Harrigan hidup-hidup. Craig meminta ayahnya kembali ke makam Mr Harrigan untuk menolongnya. Tapi ayah Craig malah menanggapi omongan Craig dengan santai.

Craig masih saja ngotot ketika ayahnya tak mau melakukan permintaannya. Sampai akhirnya, ayah Craig memberi tahu kalau Mr Harrigan sudah sempat diotopsi karena meninggal dunia tanpa ada orang yang menemani. Dokter sudah memastikan kalau penyebab kematiannya adalah penyakit jantung. Jadi, sangat tidak mungkin kalau Mr Harrigan masih hidup. Menurut ayahnya, mungkin ponsel Mr Harrigan hanya diretas (hack) dan seseorang sedang mempermainkan Craig.

Keadaan berjalan normal setelah kejadian itu. Craig tidak pernah lagi menelepon atau meninggalkan pesan ke Mr Harrigan lewat ponselnya. Sampai akhirnya suatu malam, seorang bully, bernama Kenny, yang dikeluarkan dari sekolah mendatangi dan memukuli Craig.


Craig tidak mau memberitahu siapa pelakunya pada guru dan ayahnya. Meskipun gurunya sudah tahu pelaku pemukulan itu, tapi Craig meminta agar Kenny tak dilaporkan karena dia tak ingin Kenny masuk penjara.

Ayah Craig meminta anaknya itu untuk berbicara pada seseorang jika Craig memang tidak bisa bercerita padanya. Craig pun menelepon ponsel Mr Harrigan dan menceritakan ketakutannya. Dia takut Kenny akan mendatanginya lagi. Craig juga bercerita kalau di awal dia sudah berusaha menepati janjinya, “to dispatch them with haste” dengan cara memukul Kenny.

Tak disangka-sangka, keesokan paginya, teman Craig memberi kabar kalau Kenny ditemukan meninggal di rumahnya.

Kejadian aneh tak berhenti sampai di sana. Saat mengetahui kabar kalau Kenny meninggal, Craig merasa bersalah karena dia merasa telah membunuh Kenny secara tak langsung. Craig menelepon ponsel Mr Harrigan untuk bertanya apakah Mr Harrigan telah membunuh Kenny untuknya. 

Dengan anehnya, ponsel Craig berbunyi nada ringtone yang hanya dia pasang untuk Mr Harrigan. Kemudian dia mendapat pesan singkat dari Mr Harrigan yang bertuliskan, “aa. C C C x.”

Kejadian tersebut membuat Craig sangat tidak tenang. Dia sampai pergi ke gereja untuk bercerita pada seorang pendeta.

Cerita pendeta menenangkan Craig, dia bilang kalau Kenny meninggal karena jatuh dari tangga rumahnya setelah pulang ke rumah dalam keadaan mabuk. Si pendeta yakin kalau Kenny meninggal karena kecelakaan bukan diserang hantu seperti yang dipikirkan oleh Craig. Mungkin ayah Craig benar, seseorang hanya meretas ponsel Mr Harrigan dan mempermainkannya, ungkap si pendeta.

Namun, scene dalam film menunjukkan hal lain. Kenny tak hanya terjatuh dari tangga rumah menuju kamar, tapi Kenny juga dipaksa menelan semir sepati yang pernah dia berikan pada Craig. Bahkan posisi mayat Kenny juga sama seperti saat tubuh Craig di tinggalkan di halaman parkir setelah dihajar oleh Kenny.

Waktu berjalan maju dengan cepat setelah tragedi tersebut. Craig masuk ke perguruan tinggi di Boston. Dia memutuskan menjadi jurnalis, menuntut ilmu di perguruan tinggi yang sama dengan guru biologi yang dia sayangi.

Suatu hari, saat Craig pikir hidupnya akan berjalan dengan baik-baik saja, tiba-tiba dia mendengar kabar kalau gurunya meninggal akibat kecelakaan mobil. Pengendara mobil yang bertanggungjawab atas kematian gurunya tak menerima hukuman yang pantas. Alih-alih menerima ganjaran setimpal, pengendara mabuk itu malah dibebaskan bersyarat, harus ikut rehabilitasi selama 6 bulan. Namun tempat rehabilitasi itu lebih seperti hotel.

Hal itu membuat Craig marah sekaligus kecewa. Sekali lagi Craig menelepon Mr Harrigan untuk menyampaikan kekesalannya. Tapi, tak lama setelah Craig melakukannya, dia menyesali keputusannya.

Orang yang telah membunuh gurunya pun dikabarkan meninggal tanpa alasan yang jelas. Hal ini mendorong Craig kembali ke Harlow untuk mencari informasi. 

Craig menyogok seorang petugas kebersihan untuk menceritakan detail meninggalnya orang itu. Betapa mengejutkannya kalau pembunuh itu meninggal bunuh diri dengan menelan sabun batang yang ia sogokkan ke mulutnya sendiri. Sabun batang yang digunakan adalah sabun batang bermerek sama yang disukai oleh gurunya Craig.


Craig benar-benar menyesal. Dia meminta penjelasan pada Mr Harrigan atas semua yang terjadi. Dia tidak ingin Mr Harrigan melakukan apa-apa lagi untuknya. Dia juga menerima pesan dari Mr Harrigan yang bertuliskan, “C C C s T.”

Butuh waktu agak lama sampai Craig berusaha mengerti apa yang dikatakan Mr Harrigan. Mungkin “s T” berarti “stop” (berhenti) yang menandakan kalau Craig menyiksa dirinya sendiri atau menyiksa Mr Harrigan.

Sebelum menyambangi makam Mr Harrigan, Craig membuka lemari yang sebelumnya dirahasiakan oleh Mr Harrigan darinya. Dia melihat isi lemari itu penuh dengan kenangan. Rupanya, Mr Harrigan tak jauh berbeda dari Craig. Sewaktu kecil, Mr Harrigan ikut kehilangan ibunya. Hidupnya sangat kesepian, sama seperti Craig. Di saat itu juga Craig memahami kenapa Mr Harrigan menawarkan pekerjaan untuknya.

Di makam Mr Harrigan, Craig mengucapkan selamat tinggal, dan meminta teman baiknya itu untuk beristirahat dengan tenang. Craig membuang ponsel lama yang menyimpan nomor Mr Harrigan ke sungai, tapi masih menyimpan ponsel barunya, karena ponsel itu tak bisa menghubungi nomor Mr Harrigan seperti ponsel lama.


Teori 1: Apa Arti dari Pesan Mr Harrigan untuk Craig?

Tak disebutkan secara langsung, apa arti pesan dari Mr Harrigan untuk Craig. Tapi jika melihat kembali percakapan antara Craig dan Mr Harrigan sebelum mereka dipisahkan oleh kematian, aa bisa diartikan sebagai ask anything (boleh minta/tanya apa saja).

Sementara arti x adalah pelukan, sebagaimana budaya texting di Amerika yang menggunakan tanda x sebagai pelukan. (XOXO, peluk cium)


Maka, arti pesan-pesan dari Mr Harrigan untuk Craig adalah;

“C C C aa” = Craig, ask anything (Craig, boleh minta apa aja)
“aa. C C C x” = Ask anything. Craig *peluk* (minta apa aja Craig)
“C C C s T” = Craig stop (Craig berhenti)

Pesan terakhir hanya terjemahan dari pemikiran Craig, mungkin jika Craig merasa tersiksa dengan permintaannya sendiri, dia harus berhenti.

Craig sebenarnya tahu kalau perbuatannya tidak bisa dibenarkan. Dia tahu dia perlu berhenti. Tapi dia hanya menunggu sesuatu atau Mr Harrigan sendiri yang memintanya berhenti. Jadi, karena dalam hati kecilnya dia pun ingin berhenti, dia memaknai pesan itu sebagai permintaan dari Mr Harrigan untuk menyuruhnya berhenti.


Teori 2: Bocah yang Berduka dan Kesepian

Duka bisa sangat kompleks apalagi perasaan kesepian yang dialami oleh Craig. Sepanjang film, penonton disuguhkan gambaran akan jarak antara Craig dan ayahnya, begitu kontras dengan kedekatan Craig bersama Mr Harrigan sepanjang awal film.

Craig masih berkabung atas kematian ibunya saat Mr Harrigan ikut meninggalkan dunia. Tentunya kejadian demi kejadian membuat Craig semakin kesepian dan terasing dalam hidupnya sendiri. Belum lagi, ada jarak antara Craig dan ayahnya.

Kejadian aneh yang diceritakan Craig melalui monolog film, hanya sebuah memberi makna atas kematian yang terjadi di sekitarnya sebagai tanda kalau Mr Harrigan masih ada dan menolongnya. Sama seperti ketika Craig melihat hantu ibunya di samping ayahnya, ketika dia berangkat ke Boston.


Teori 3: Kenny dibunuh Orang Lain yang Pernah Dia Bully

Jika menonton filmnya, kita tahu kalau Craig tidak melaporkan Kenny ke guru kalau Kenny menjadi pengedar ganja. Kenny dilaporkan oleh orang lain.

Meski demikian, Kenny yakin kalau Craig yang melaporkannya, jadi dia datang dan memukuli Craig di halaman parkir.

Tapi kematian Kenny sungguh janggal, bukan?

Seperti ungkapan U-Boat, teman Craig, di awal film saat mereka baru pertama kali masuk ke SMA, Kenny adalah murid bermasalah dan suka memukul serta menindas murid lain. Bisa jadi, trik yang digunakan Kenny (menyuruh Craig menyemir sepatu) dia lakukan juga ke murid lain.

Maka, saat tubuh Kenny ditemukan meninggal di pekarangan rumah dengan mulut penuh semir sepatu, sebenarnya yang melakukannya adalah murid lain yang pernah dia bully di sekolah. 

Sementara pose dari jenazah Kenny hanya kebetulan, (karena Craig juga terpelanting dan jatuh setelah dipukuli), Kenny juga terpelanting dan jatuh dari tangga, kemungkinan ditarik oleh si pembunuh yang sebenarnya.


Teori 4: Tunangan Gurunya yang Membunuh si Pengemudi Mabuk

Sekali lagi, bisa jadi bukan Mr Harrigan yang melakukan pembunuhan pada si pengemudi mabuk. Dalam film diceritakan kalau saat itu gurunya Craig sedang berkendara dalam mobil bersama tunangannya. Meski pun gurunya meninggal di tempat, tapi tunangan gurunya masih selamat dan dirawat di rumah sakit.

Saat Craig menelepon Mr Harrigan, memintanya untuk membunuh si pengemudi mabuk, orang itu tidak langsung mati, tapi butuh beberapa waktu sampai si pengemudi mabuk itu dikabarkan meninggal dunia tanpa alasan yang jelas.

Bisa jadi, pembunuh si pengemudi mabuk itu adalah tunangan gurunya Craig yang masih selamat dari kecelakaan dan sudah selesai dirawat di rumah sakit.

Hanya orang terdekat yang tahu sabun kesukaan gurunya Craig, termasuk tunangannya. Craig memang tahu sabun kesukaan gurunya karena dia sempat bertanya dan gurunya bilang dia bisa membeli dan menghadiahkannya ke wanita yang disukai Craig.

Sebagai pasangan yang hendak menikah, pasti tunangan gurunya Craig sangat marah dan sedih, mengetahui orang yang bertanggungjawab atas kematian itu tak mendapat hukuman yang pantas.


Teori 5: Surat Wasiat dari Mr Harrigan

Ucapan Mr Harrigan untuk Craig di akhir surat wasiat, bukan sesuatu yang mengejutkan. Kita tahu dari sepanjang film, Mr Harrigan pandai mengelola keuangan, bisa memprediksi trend bisnis karena main saham dan rajin mengawasi berita. 

Maka, mengenal Craig selama 5 tahun, Mr Harrigan bisa memprediksi jalan pikiran Craig yang amat polos dan naif. “Aku juga akan merindukan sore kita bersama,” adalah prediksi dari Mr Harrigan atas perasaan yang mungkin di rasakan oleh Craig setelah dirinya tiada.


Teori 6: Hanya “Hantu” dalam Sistem

Kenapa Craig masih bisa menerima pesan dari ponsel Mr Harrigan, bahkan bisa menerima telepon?

Sebenarnya, Craig bisa menerima telepon dan menghubungi Mr Harrigan hanya melalui ponsel iPhone keluaran pertama saja. Ketika dia mengganti ponselnya ke model baru, ponselnya sudah tidak bisa lagi menghubungi nomor Mr Harrigan dan tak bisa menerima pesan-pesan aneh itu.

Bahkan staff di toko pun menyebutkan kalau ada “hantu” dalam sistem ponsel keluaran awal, karena diproduksi secara buru-buru.

Bisa jadi, pesan yang diterima Craig hanya “hantu” dalam sistem saja.


Apa kamu punya teori lain? Yuk, ceritain di kolom komentar!
Tesalonika

Interdisciplinary artist with background studies in Japanese literature, humanities and creative robotics. Learn more: tesalonika.com instagram email

Kamu bisa beri komentar sebagai Anonim, NAMA dan URL Medsos, atau akun Google. Tidak ada moderasi komentar di situs kami. Isi komentar pengguna di luar tanggunjawab Moonhill Indonesia.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama
Pengunjung situs blog ini diangap telah membaca dan setuju dengan disclaimer konten kami.