Review Film “We Have a Ghost” (2023): David Harbour Dari Film Stranger Things Jadi Hantu?


Berkisah tentang keluarga yang berpindah ke rumah tua, mereka menemukan rumah tersebut angker. Bukannya histeris ketakutan karena dihantui oleh Ernest (David Harbour), melainkan keluarga tersebut justru mengambil video keberadaan Ernest untuk di unggah di internet, membuat mereka menjadi sensasi di media sosial dalam semalam sebagaimana di cerita tersebut belum ada yang pernah menangkap sosok hantu yang asli seperti mereka. Namun ketika Kevin (Jahi Di'Allo Winston) dan Ernest melakukan petualangan untuk menyelidiki misteri masa lalu Ernest, mereka justru menjadi incaran CIA.




Film ini sebenarnya berpotensi untuk menjadi tontonan horror yang bagus banget untuk nobar di malam jumat ataupun Halloween, tapi ga pengen nonton yang ada unsur “horrornya.” Sayangnya, ada beberapa bagian yang membuat film ini kurang layak ditonton untuk seluruh usia. Padahal, alur dari awal sampai pertengahan filmnya sudah terbentuk sedemikian rupa untuk membuat sebuah kisah menarik dan menyentuh hati ini cocok untuk ditonton oleh segala usia. 

Tepatnya di bagian Kevin dan temannya Joy (Isabella Russo) tengah beristirahat dari buruan polisi dan CIA di Motel, yang terkesan akan ada adegan mereka untuk melakukan “sesuatu”. Sebenarnya kedekatan mereka sudah terdukung dengan bagaimana Joy peduli dengan Kevin, dan tidak perlu ditunjukkan lebih dari itu. 

Tidak hanya itu, pada puncak film ini, ketika keluarga Kevin diserang oleh si pembunuh Ernest di loteng rumahnya untuk melindungi Kevin dari tembakan, Ayah Kevin (Anthony Mackie) berujung mendorong si pembunuh keluar jendela dan menewaskan si pembunuh tersebut. Adegan ini menjadi halangan tersendiri untuk membuat keseluruhan film sulit untuk bisa masuk kategori genre “komedi” karena nada yang dibangun terkesan terlalu intens. 




Potensi ini juga dihalangi dengan adanya cukup banyak bagian yang dibangun di awal untuk membentuk cerita yang menarik, tapi berujung kurang bermakna karena tidak digunakan dengan maksimal. 

Seperti bagian dimana Kevin terlihat punya ketertarikan musik dan keterampilan bermain gitar. Yang seharusnya bisa digunakan untuk membangun hubungan antara Kevin dan Ernest, berujung cuma digunakan untuk memanggil Ernest satu kali dengan alasan ia masih takut untuk muncul dihadapan orang lain. 

Apakah Ernest punya hubungan khusus dengan lagu yang dimainkan Kevin? Tidak. Apakah Ernest punya kedekatan khusus dengan musik di masa lalunya? Tidak juga.

Sebenarnya secara keseluruhan ceritanya lumayan bagus karena bisa diakhiri dengan ending yang lumayan menyentuh. Tapi film ini susah untuk ditempatkan atau dikategorikan di genre manapun. Horror tapi tidak ada unsur seram-seramnya, Komedi tapi unsur lucunya kurang mendominasi. 




Kamu bisa beri komentar sebagai Anonim, NAMA dan URL Medsos, atau akun Google. Tidak ada moderasi komentar di situs kami. Isi komentar pengguna di luar tanggunjawab Moonhill Indonesia.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama
Pengunjung situs blog ini diangap telah membaca dan setuju dengan disclaimer konten kami.

Mau terus update? Ikuti kami di Telegram, Whatsapp atau langganan surat kabar via email di bawah ini, GRATIS!!!



Jika blog ini bermanfaat, kamu bisa mendukung kreator menghasilkan lebih banyak konten bermanfaat dengan cara memberi donasi.