Don’t Look Up: Masalah dan Dampak dari Post-truth, Hoax dan Moral yang Korup


Jika ditanya, apa ada film yang bisa menjelaskan masalah dan dampak jangka panjang dari post-truth, hoax, dan moral yang korup? Atau, bagaimana manusia modern menghadapi bencana yang nyata suatu hari nanti? 

Maka salah satu film yang dapat menjawab keingintahuan tersebut adalah film DON’T LOOK UP yang dapat ditonton di Netflix sejak akhir tahun 2021 silam. Film ini ditulis dan disutradarai oleh Adam McKay, dan dibintangi oleh aktor dan aktris ternama, seperti Jennifer Lawrence, Leonardo DiCaprio, Rob Morgan, Jonah Hill, Kate Blanchett, dan masih banyak lagi.

Saat ancaman komet yang akan menghantam bumi jelas-jelas nyata, omongan para ahli malah dikesampingkan oleh para penguasa. Orang-orang yang punya jabatan dan bisa menyelesaikan masalah, malah memanfaatkan penemuan komet itu untuk mencari dukungan dalam pemilu (pemilihan umum). Sementara, penghuni bumi lain malah terbelah jadi dua kubu (polarisasi); yang percaya komet itu ada, dan yang tidak percaya komet itu ada.

DON’T LOOK UP adalah komedi satir yang menyentil masalah dan dampak dari post-truth, hoax, dan moral yang korup dikalangan penguasa. 

"Post-truth” sebuah istilah yang menggambarkan situasi di mana fakta objektif menjadi kurang penting dalam membentuk opini atau pandangan masyarakat, terutama dalam politik, ketimbang emosi, keyakinan, atau opini subjektif yang tidak didasarkan pada kenyataan. 

“Hoax” adalah informasi yang sengaja dibuat atau disebarluaskan dengan tujuan menipu atau menyesatkan orang lain. Hoax seringkali disebarkan melalui media sosial atau platform online lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi opini publik atau mendapatkan keuntungan tertentu.

“Moral yang korup” (corrupt morality) merujuk pada sikap atau perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai moral yang diakui secara umum. Sikap dan perilaku ini biasanya melibatkan tindakan yang tidak jujur, tidak adil, atau tidak bertanggung jawab, yang bertentangan dengan nilai-nilai etika dan moral yang seharusnya dipegang oleh individu atau masyarakat. Misalnya, seseorang memanipulasi informasi dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau merugikan orang lain dapat dikatakan memiliki moral yang korup.

Komet dalam film ini bisa jadi penggambaran tentang masalah nyata kita saat ini, yaitu perubahan iklim yang dihadapi bumi dan seluruh penghuninya. Tak terkecuali, The Land of Konoha, yang kita tinggali saat ini.


Melalui film ini, kita bisa melihat bagaimana orang-orang yang dibiarkan menjabat posisi penting, ternyata hanya kumpulan idiot dan koruptor yang tidak mampu memimpin, apalagi memenukan solusi yang efektif atas sebuah masalah.

CEO perusahaan teknologi, ternyata juga tidak mampu menyelesaikan masalah karena selalu memikirkan keuntungan materil dan terjebak dalam pola “menghilangkan pain points” dalam kehidupan. Akhirnya, solusi yang ia berikan, tidak menyelesaikan masalah, tapi hanya membuang-buang waktu dan memperkeruh keadaan.

Selain itu, media-media populer yang diharapkan bisa memberi kesadaran pada penduduk bumi, tidak mampu menyampaikan masalah serius karena terlanjur memanjakan pemikiran-pemikiran dangkal. Segala hal yang ditampilkan oleh media-media populer, tidak boleh memantik emosi negatif, tapi membuat orang merasa lebih baik setiap hari.

Alhasil, tidak ada orang yang benar-benar melakukan sesuatu di film ini, bahkan kedua penemu komet sekali pun (diperankan Jennifer Lawrence dan Leonardo DiCaprio) hanya bisa pasrah di detik-detik terakhir. 

Pengetahuan orang-orang tentang ancaman yang akan menghancurkan bumi ternyata tidak bisa menyulut aksi yang berarti dari penghuni bumi.

Di saat komet sudah dekat, manusia sudah terlambat. Mereka jatuh dalam kekacauan, dan orang-orang yang mendukung para penemu komet sejak awal juga tidak bisa melakukan apa-apa. Mereka hanya mempromosikan konser dan membagikan cuap-cuap mereka di media sosial, sebab engagement di media sosial memberi makan jiwa narsisme seseorang.

Film ini tidak berusaha untuk menghadirkan sesuatu yang baru atau berusaha mengajarkan kita sesuatu. Film ini hanya menunjukkan fenomena yang sudah ada dan dekat dengan kita. Sebab, itulah tujuan komedi satir; mengrkitik dan menertawakan apa yang dikritik.

Nah, kira-kira, selain masalah iklim, sebetulnya fenomena apa lagi yang bisa digambarkan oleh komet dalam film ini?
Katia

Anagram of a fiction writer, telling stories since 2014. Co-founder of Moonhill.id.

Kamu bisa beri komentar sebagai Anonim, NAMA dan URL Medsos, atau akun Google. Tidak ada moderasi komentar di situs kami. Isi komentar pengguna di luar tanggunjawab Moonhill Indonesia.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama
Pengunjung situs blog ini diangap telah membaca dan setuju dengan disclaimer konten kami.