Album “BORN PINK” Penanda Era Baru BLACKPINK



Tidak disangka, waktu jalan begitu cepat. Tanggal perilisan BORN PINK, full album ke-2 dari BLACKPINK, akhirnya tiba. Dibuka dengan rilisnya M/V Title Song, SHUT DOWN, sebagai penanda pergantian era.

Artikel ini pertama kali diterbitkan di lonilocoesque.blogspot.com pada 16 September 2022. 



Cukup mengejutkan dari segi visual karena konsep M/V SHUT DOWN ini malah lebih bagus daripada M/V PINK VENOM. Kalau sebelumnya, saya merasa PINK VENOM terlalu semrawut dan amburadul, SHUT DOWN lebih tahu apa maunya. Konsepnya jelas dan arahan visualnya pun konsisten. Referensi   musik-musik sebelumnya juga ICONIC banget. Love it, 10 out of 10!!!


Nggak berhenti sampai di konsep dan alur SHUT DOWN, menurut saya pribadi, para member bersinar bersama, nggak ada satu member pun yang tenggelam seperti di PINK VENOM.


Makna SHUT DOWN-nya BLACKPINK dan La Campanella-nya Paganini

Sementara itu, dari segi musik, sejak PINK VENOM sebenarnya sudah terasa BLACKPINK memang ingin menghadirkan suara yang baru. Dengan opening dari biola Paganini, La Campanella, BLACKPINK membawakan lirik yang sangat-sangat savage.

Menurut saya, pemilihan musik classic dari Paganini memang sangat cocok untuk BLACKPINK. Niccolo Paganini semasa hidupnya dikenal sebagai violin "rockstar" kemana pun dia pergi, semua orang akan berteriak histeris dan memuja. Saking tenar dan non-konvensional-nya permainan biola Paganini, orang-orang percaya kalau Paganini menjual jiwanya ke iblis untuk mendapat skill bermain biola sehebat itu.  


BORN PINK Suara Baru untuk Era BLACKPINK Baru

Sepertinya, BLACKPINK pun juga nggak lepas dari sentimen serupa. Setiap rekor mereka tembus, setiap prestasi mereka babat habis. Nggak ada yang menyangka, grup yang beranggotakan 4 member itu bisa naik dan masuk ke pasar international dalam waktu singkat.

"It’s not a game since we’ve never lost"

Terus... album BORN PINK gimana? Memuaskan?


Review Full Album BORN PINK

Cukup berbeda dengan album BLACKPINK sebelumnya, yaitu THE ALBUM, kali ini BORN PINK menceritakan kisah yang lebih dewasa dan gelap. Hampir setengah isi album ini diberi label explicit karena menggunakan kata umpatan dalam liriknya.

Dari total 8 lagu, ada 4 lagu yang dibawakan dengan campuran Bahasa Korea dan Inggris, sementara 4 lagu lainnya full berbahasa Inggris.

Setelah PINK VENOM dan SHUT DOWN, kita mendengar lagu berjudul TYPA GIRL. Lagu yang satu ini termasuk lagu berbahasa Inggris. TYPA GIRL punya vibe menggoda, kita bisa dengar vocal para member yang semakin dewasa dan tak malu-malu menggoda telinga.

Disusul dengan YEAH YEAH YEAH, lagu ini punya vibe 80-an. Liriknya menceritakan rasanya jatuh cinta, diiringi musik yang youthful. Mungkin ini jadinya kalau LOVESICK GIRL punya warna yang lebih vibran dan lebih "nge-pop" daripada K-pop. Fun fact tentang YEAH YEAH YEAH, Jisoo dan Rosé ikut terlibat dalam penulisan lirik.

HARD TO LOVE, ternyata sebuah lagu solo dibawakan oleh ––tidak lain dan tidak bukan, istri saya–– Rosé. Liriknya full berbahasa Inggris, menceritakan tentang kesadaran seseorang bahwa dirinya tipe yang sangat sulit untuk dicintai.

THE HAPPIEST GIRL merupakan satu lagu yang cukup gelap. Meskipun judulnya "The Happiest Girl" tapi liriknya mengungkapkan sebaliknya. Kebahagiaan itu hanya topeng untuk menyembunyikan rasa sakit hati dan kepedihan ditinggal oleh seseorang yang pernah berarti untuk sang penyanyi. Iringan piano di baliknya menciptakan mood patah hati jam 2 subuh.

TALLY, kalau kalian bingung, artinya sama dengan keeping score. Lagu ini bisa dibilang cukup rock and roll karena iringan gitar elektrik di intro dan hentakan drum. Liriknya menceritakan kegigihan seseorang untuk mengejar apa yang dia inginkan dalam hidup. Kurang lebih pesannya, bodo amat orang mau berpikir apa.

"And I'm not gonna change 'cause you say so" – Tally

Sebagai lagu penutup, READY FOR LOVE, akhirnya dirilis bersama dengan album ke-2 ini.


BORN PINK Suara Baru untuk Era BLACKPINK Baru

Tanda Era Baru Untuk BLACKPINK

Jelas sekali, Jisoo, Jennie, Rosé dan Lisa bukan anak remaja. Mereka sudah dewasa dan mereka ingin semua orang tahu kalau mereka yang sekarang sudah siap menghadapi dunia yang lebih besar.

Mendengarkan BORN PINK sudah tidak seperti mendengar album K-pop lagi. Saya seperti mendengarkan lagu-lagu dari penyanyi global kesukaan saya lainnya; Taylor Swift, The 1975, Post Malone, Billie Eilish, dan lain-lain. Memang sudah saatnya BLACKPINK melebarkan sayap mereka, dan sekaranglah saat yang tepat.

Semoga di album ke-3 dan selanjutnya, lagu-lagu di dalamnya akan ditulis sendiri oleh anggota BLACKPINK. Namun untuk saat ini, saya sangat senang dengan Album ke-2 ini. Saya senang melihat warna yang berbeda dari BLACKPINK dan saya juga senang dapat lagu solo Rosé, tepat di hari ulang tahun. 💁‍♀️✨


Update dan Rekomendasi terpercaya seputar BLACKPINK, Jisoo, Jennie, Rosé dan Lisa, hanya ada di MOONHILL Indonesia dan IG: @BLACKPINKpage_ID. 


Reference:
  • Photo from Shut Down poster, BLACKPINK / YG Entertainment
  • Paganini's Daemon: A Most Enduring Legend - https://www.youtube.com/watch?v=GRnA2IT1V8w
Tesalonika

Interdisciplinary artist with background studies in Japanese literature, humanities and creative robotics. Learn more: tesalonika.com instagram email

Kamu bisa beri komentar sebagai Anonim, NAMA dan URL Medsos, atau akun Google. Tidak ada moderasi komentar di situs kami. Isi komentar pengguna di luar tanggunjawab Moonhill Indonesia.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama
Pengunjung situs blog ini diangap telah membaca dan setuju dengan disclaimer konten kami.