"Post-truth” sebuah istilah yang menggambarkan situasi di mana fakta objektif menjadi kurang penting dalam membentuk opini atau pandangan masyarakat, terutama dalam politik, ketimbang emosi, keyakinan, atau opini subjektif yang tidak didasarkan pada kenyataan.
Dalam situasi "post-truth", opini publik sering kali dibentuk oleh narasi dan pesan yang disajikan dengan cara yang persuasif dan emosional, bahkan jika pesan tersebut tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.
Istilah ini muncul pada awal abad ke-21, namun menjadi lebih populer pada tahun-tahun terakhir terutama dalam konteks politik global, terutama dalam konteks pemilihan umum di beberapa negara.
Istilah ini mencerminkan kekhawatiran bahwa fakta dan kebenaran tidak lagi menjadi pusat perdebatan politik dan bahwa banyak orang merasa lebih memilih untuk mempercayai pesan atau narasi yang memperkuat keyakinan atau prasangka mereka daripada fakta yang terbukti dan terverifikasi.