Menurut Kamus Besar Bahasa Indoneisa (KBBI), kata “kaidah” diartikan sebagai rumusan asas yang menjadi hukum; aturan yang sudah pasti; patokan; dalil (dalam matematika);
Maka, kaidah kritik adalah seperangkat aturan, pedoman, atau patokan yang biasa digunakan oleh kritikus untuk melakukan analisis dan evaluasi karya seni atau kebudayaan. Kaidah kritik membantu kritikus dalam menghasilkan kritik yang objektif, terperinci, dan berbobot.
Beberapa kaidah kritik yang umum digunakan antara lain
Kaidah estetika:
Kaidah ini berkaitan dengan aspek keindahan atau nilai seni dalam karya. Kritikus menggunakan kaidah estetika untuk mengevaluasi keunikan, harmoni, dan keindahan karya seni atau kebudayaan.
Kaidah teknis:
Kaidah ini berkaitan dengan aspek teknis atau kemampuan teknis dalam pembuatan karya. Kritikus menggunakan kaidah teknis untuk mengevaluasi kualitas teknis dalam karya, seperti penulisan, sinematografi, atau penggunaan teknologi dalam karya.
Kaidah historis:
Kaidah ini berkaitan dengan konteks sejarah dan kebudayaan di mana karya tersebut dibuat. Kritikus menggunakan kaidah historis untuk mengevaluasi relevansi, pengaruh, dan signifikansi karya dalam konteks sejarah dan kebudayaan.
Kaidah sosial:
Kaidah ini berkaitan dengan aspek sosial dalam karya, seperti nilai-nilai yang diwakili atau pesan yang ingin disampaikan. Kritikus menggunakan kaidah sosial untuk mengevaluasi nilai-nilai dan pesan yang disampaikan dalam karya.
Kaidah personal:
Kaidah ini berkaitan dengan pengalaman personal kritikus dalam menikmati atau memahami karya. Kritikus menggunakan kaidah personal untuk menyampaikan pandangan subjektif mereka tentang karya, meskipun pandangan tersebut mungkin berbeda dengan pandangan umum.
Penerapan kaidah kritik dapat membantu kritikus dalam menghasilkan kritik yang objektif dan terperinci, serta membantu pembaca atau penonton dalam memahami dan menghargai karya seni atau kebudayaan secara lebih baik.
Namun, kaidah kritik tidak harus dianggap sebagai aturan baku yang mengikat, karena dalam beberapa kasus, karya yang melanggar kaidah dapat menjadi inovatif dan memikat.