Pada 13 Juni 1980 malam, seorang wanita bernama Betty Gore ditemukan
meninggal di rumahnya. Pembunuhan sadis itu menggemparkan warga Texas, Amerika
dan di sorot oleh berbagai televisi nasional. Apalagi saat kepolisian
menjadikan Candice Montgomery, sahabat Betty, sebagai tersangka utama.
Kisah nyata itu menginspirasi HBO untuk membuat serial berjudul “Love and
Death”.
Candice atau akrab disapa Candy diperankan oleh Elizabeth Olsen, pemain
Wanda Maximoff (Scarlett Witch) di serial
Wanda Vision
di
Disney+
Hotstar. Sementara Betty diperankan oleh Lily Rabe.
Serial ini tidak langsung masuk ke jantung kasus dan misteri yang mengelilingi
kematian Betty juga keterlibatan Candy dalam pembunuhan tersebut. Tetapi,
bagian awal serial ini dimuali dari kisah perselingkuhan antara Candy dan
suami Betty, Allan Gore.
Serial ini berusaha setia pada setiap detail dari kasus yang terungkap di
persidangan kala itu. Bagi orang Indonesia yang tidak tinggal di Amerika,
mungkin, kita tidak tahu apa saja yang terjadi di sana dan bagaimana gemparnya
kasus ini pada 1980 silam. Dan hal itu membuat serial ini menjadi amat menarik
untuk disimak.
Selain itu, kisah serial Love and Death, kita diajak melihat sisi lain
dari Betty yang dipercayai sebagai alasan juri dalam persidangan untuk membuat
putusan. Walau keputusan itu, sampai hari ini, masih menuai banyak perdebatan dan spekulasi di Amerika.
Kita pun bisa melihat peran Don sebagai pengacara
meramu narasi
untuk membela Candy
tanpa perlu berbohong. Sebab, yang paling menarik dari kisah Love and Death ini sebenarnya adalah
persidangan pada 1980 silam. Terutama tentang Storytelling, bagaimana alat itu
bisa digunakan untuk menarik simpati orang lain dan
Storytelling tidak sama dengan kebohongan.
Dari serial ini,
kita juga bisa belajar tentang pentingnya menjadi manusia, tidak perlu
menahan perasaan, tetapi mengakuinya dan menerima ketidaksempurnaan dari
emosi kita.