Review Novel Origin oleh Dan Brown: Manusia di Era Artificial Intelligence (AI)



Novel "Origin" yang ditulis oleh Dan Brown. "Origin" adalah novel fiksi thriller yang diterbitkan pada tahun 2017. Ini adalah buku kelima dalam seri Robert Langdon karya Dan Brown, yang juga mencakup novel terkenal seperti "The Da Vinci Code" dan "Angels & Demons".

"Origin" mengikuti petualangan simbolog terkenal, Robert Langdon, yang kali ini terlibat dalam peristiwa yang mengancam masyarakat dan agama. 

Ceritanya berpusat pada pertanyaan mendasar tentang asal-usul manusia dan tujuan eksistensialnya. Langdon menemukan sebuah kode misterius yang menghubungkan dua pertanyaan penting: "Dari mana kita berasal?" dan "Kemana kita akan pergi?".

Seperti novel-novel Dan Brown lainnya, "Origin" juga melibatkan aksi, teka-teki simbolik, dan keterampilan Langdon dalam memecahkan misteri. Buku ini menggabungkan elemen-elemen sejarah, seni, agama, dan ilmu pengetahuan dalam ceritanya.


Sisi Menarik dari Novel “Origin” oleh Dan Borwn

Sebenarnya novel ini tidak hanya membahas AI dan manusia di masa depan saja. Namun, ada banyak eksplorasi menarik yang ada dalam Novel “Origin” oleh Dan Brown, yang layak untuk disimak dan dibaca sendiri.


Hubungan Manusia dan Storytelling

Dalam novel ini, Dan Brown mengeksplorasi tentang kenapa manusia membuat cerita-cerita tentang afterlife atau kehidupan setelah kematian? Atau tentang entitas yang lebih besar dari dirinya, dan siapa yang menciptakan alam semesta dan seluruh isinya?

Eksplorasi yang disampaikan Dan Brown lewat tokoh fiksi dalam novelnya, sejalan dengan isi buku Noah Yuval Harari berjudul “Sapiens: A Brief History of Human Kind”.



Peran Spiritualitas dan Ketuhanan dalam Struktur Kehidupan

Walau pun Brown, penulis novel ini, dikenal sebagai Agnostik dan tidak percaya dengan agama, tetapi sisi yang menurut saya sangat menarik dalam cerita ini adalah bagaimana Brown menggambarkan “Spiritualitas” dan konsep “Tuhan” yang lebih universal dalam kisah petualangan Langdon.

Hal itu sejalan dengan keyakinan Brown sebagai penulis, dia pernah mengungkapkan bahwa dirinya mungkin tidak percaya dengan agama, tetapi dia meyakini ada kekuatan yang lebih besar dari manusia. 



Apakah buku ini worth it untuk dibaca?


Tesalonika

Interdisciplinary artist with background studies in Japanese literature, humanities and creative robotics. Learn more: tesalonika.com instagram email

Kamu bisa beri komentar sebagai Anonim, NAMA dan URL Medsos, atau akun Google. Tidak ada moderasi komentar di situs kami. Isi komentar pengguna di luar tanggunjawab Moonhill Indonesia.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama
Pengunjung situs blog ini diangap telah membaca dan setuju dengan disclaimer konten kami.