Review Film Kembang Api, Remake 3ft Ball and Soul dari Jepang


Film “Fireworks” atau dalam Bahasa Indonesia berjudul “Kembang Api” adalah film Indonesia yang sempat ditayangkan di bioskop pada awal tahun ini, tepatnya Maret 2023. Sayangnya, saat film ini tayang di bioskop, film flop alias gak mendapatkan antusiasme yang sepadan. Namun, akhirnya, film ini tayang di Layanan Streaming Netflix dan bisa kita tonton sekarang.

Film asal Indonesia ini, sebenarnya film versi remake dari film Jepang berjudul “3ft Ball and Souls”. Film asal Jepang-nya, dirilis pada 2017 silam dan disutradari oleh Yoshio Kato. Sementara versi remake Indonesia-nya disutradarai oleh Herwin Novianto dan diproduksi oleh Falcon Pictures.

Sinopsis Film KEMBANG API atau FIREWORKS di Netflix

Film ini bercerita tentang 4 orang yang berencana bunuh diri bersama, tapi setiap kali mereka bunuh diri, mereka malah kembali ke titik awal sebelum percobaan itu dimulai.

4 tokoh dalam film ini adalah Fahmi, Sukma, Raga, dan Anggun. Keempatnya punya masalah hidup mereka masing-masing, dan karena masalah-masalah itu, mereka merasa “mengakhiri hidup” adalah jalan terbaik.

Sebagai penonton, kita tidak langsung tahu apa masalah mereka. Semuanya misterius, bahkan 3 dari 4 tokoh itu pun menggunakan nama samaran. Karena percobaan mengakhiri hidup itu terus gagal dan membawa mereka kembali ke posisi awal, mau tak mau mereka mencari tau apa yang salah, dan apa yang menyebabkan percobaan itu terus gagal. 

Saat kita sedang putus asa dan berargumen, “selalu ada alasan buat mengakhiri hidup,” maka film ini sebenarnya berusaha mempertanyakan argumen tersebut, “apa tidak ada alasan untuk bertahan?”


Apa ada penyebab khusus kenapa film ini flop saat penayangan di bioskop? Apakah hal itu pengaruh dari kualitas filmnya?

Well, soal itu pasti ada banyak faktor ya. Misalnya, dari selera penonton lokal yang kurang suka dengan film-film tertentu. Atau bisa juga dari segi marketing yang gak seheboh marketing film KKN Desa Penari, jadi tidak banyak yang tahu kalau film ini tayang di bioskop. Lalu dari segi pemilihan judul yang kelewat standard dan kurang nyambung dengan pesan dalam cerita filmnya.

Saya sebagai penonton pun, tidak tahu kalau film ini sempat tayang di bioskop. Seandainya saya tahu ini adalah film remake versi Indonesia untuk film Jepang, saya pasti bela-belain main ke bioskop untuk menonton karena tertarik dengan cara Indonesia bikin ulang film luar. 

Tapi karena tidak tahu, jadi saya tidak menonton, gitu kan logikanya?


Film versi Jepang-nya sendiri, jujur aja saya belum pernah nonton. Tapi tampaknya film aslinya sukses di negaranya dan beberapa festival film luar. Dan untuk menjawab, “apakah film FIREWORKS atau KEMBANG API ini layak di tonton atau enggak?” Maka, jawaban saya adalah;


Kamu bisa beri komentar sebagai Anonim, NAMA dan URL Medsos, atau akun Google. Tidak ada moderasi komentar di situs kami. Isi komentar pengguna di luar tanggunjawab Moonhill Indonesia.

Posting Komentar

Kamu bisa beri komentar sebagai Anonim, NAMA dan URL Medsos, atau akun Google. Tidak ada moderasi komentar di situs kami. Isi komentar pengguna di luar tanggunjawab Moonhill Indonesia.

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama