Moonhill Indonesia (moonhill.id) - Di era digital saat ini, banyak orang yang terjebak dalam siklus tak berujung mengejar harta dan kekayaan. Mereka sibuk bekerja, menghamburkan uang, dan kemudian bekerja lagi. Ironisnya, meski mereka memiliki banyak harta, mereka sering kali tidak bisa menikmati hidupnya.
Ada pula orang-orang yang terlahir dengan banyak uang, tetapi hidupnya tidak tenang karena banyak tuntutan. Mereka mungkin merasa kesepian dan tidak memiliki teman sejati. Ini adalah contoh nyata bahwa kekayaan materi tidak selalu membawa kebahagiaan.
Kesuksesan, terutama dalam hal materi, sering kali lebih banyak berupa kebetulan, bukan melalui hal-hal yang bisa kita kendalikan. Ini adalah fenomena sosial yang semakin umum di masyarakat modern. Banyak orang yang bekerja keras sepanjang hidup mereka tetapi tidak pernah mencapai tingkat kekayaan yang mereka impikan.
Namun, ada beberapa orang yang memilih untuk menjalani kehidupan yang sederhana. Mereka mungkin tidak memiliki banyak harta, tetapi mereka menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana dalam hidup. Menurutku, tidak ada yang salah dengan hal itu. Sebaliknya, ini adalah cara hidup yang sehat dan berkelanjutan.
Dalam konteks sosial modern, kehidupan sederhana bisa menjadi bentuk perlawanan terhadap konsumerisme yang berlebihan. Ini adalah cara untuk menolak tekanan sosial untuk selalu memiliki lebih dan lebih. Dengan memilih kehidupan sederhana, kita bisa lebih fokus pada apa yang benar-benar penting dalam hidup: hubungan dengan orang lain, kesehatan mental dan fisik, dan kepuasan dalam pekerjaan kita.
Mereka mungkin tidak memiliki banyak harta, tetapi mereka menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana dalam hidup.
Jadi, jika ada orang yang memilih untuk menjalani kehidupan yang sederhana, kita harus menghargai pilihan mereka. Karena pada akhirnya, yang terpenting dalam hidup bukanlah berapa banyak harta yang kita miliki, tetapi seberapa bahagia kita dengan apa yang kita miliki.