Moonhill Indonesia (moonhill.id) - Ingin tahu cara menulis esai dengan cepat, terlepas dari bahasa apa pun yang kamu gunakan?––entah Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia.
Ada beberapa langkah efektif yang saya pelajari selama menulis, yaitu melakukan riset, membuat struktur, lalu pada akhirnya, mengembangkan ide menjadi tulisan utuh.
Agar kita lebih paham dengan bahasan kali ini, saya akan memberi contoh sekaligus latihan untuk kamu:
Topik: Hobi (Kegiatan Positif di Waktu Luang)
Kembangkan Dulu Topiknya
Untuk menulis kita perlu tahu lebih dulu, apa yang ingin kita sampaikan lewat tulisan tersebut. Supaya tulisan kita nggak mondar-mandir kesana kemari, serta nggak membuat pembaca merasa kelimpungan, akan lebih efektif jika kita menentukan variabel dari bahasan kita.
Topik "HOBI" bisa sangat luas, jadi ada baiknya kita membuat frame dengan menentukan variabel guna membatasi lingkup tulisan dan pesan kita.
Contoh Variabel: Manfaat dari Hobi Membaca
Kata yang saya garis bawahi adalah variabel yang dimaksud sebelumnya. Jadi tulisan kita akan fokus pada penjabaran "MANFAAT" dari hobi "MEMBACA".
Lakukan Riset Kecil-kecilan
Agar tulisan kita tidak cenderung subyektif, ada baiknya kita mengumpulkan data (berupa pengalaman orang lain dan hasil penelitian) melalui sebuah riset kecil-kecilan. Kamu bisa coba gali ingatanmu, kumpulkan percakapan dari teman-teman atau kerabat yang bercerita tentang kegiatan membaca dan dampaknya dalam hidup mereka. Kamu juga bisa cari di internet, di Google Scholar misalnya, tentang penelitian yang berhubungan dengan manfaat hobi membaca.
Ketika sedang melakukan riset, tak jarang kita menemukan sudut pandang baru dalam meramu storytelling yang menarik untuk dibaca. Misalnya, ketika sedang mencari tentang manfaat membaca, kamu bisa saja menemukan kalau manfaat itu berkaitan dengan peningkatan nilai anak di sekolah. Melalui penemuan tersebut, kamu bisa membuat sebuah judul yang menarik untuk tulisanmu sekaligus memperesempit bahasan dengan variabel baru.
Contoh Judul + Variabel Baru: Hobi Membaca Mampu Tingkatkan Nilai Akademis
Buatlah Struktur Tulisan
Nah, sekarang, kamu sudah punya topik, variabel, dan judul tulisan. Sekarang, waktunya kita membuat kerangka tulisannya, paragraf per paragraf.
Template kerangka tulisan paling paling sederhana, seperti ini;
- Paragraf 1 → Rangkuman awal
- Paragraf 2 → Berbagai manfaat membaca
- Meningkatkan daya ingat dan empati
- Meningkatkan nilai akademis
- Paragraf 3 → Alasan dari peningkatan nilai akademis
- Paragraf 4 → Kesimpulan
Tentunya, kamu tidak harus membuat hanya 4 Paragraf saja. Kalau kamu punya kemampuan dan waktu, ya boleh saja membuat 5 - 6 Paragraf untuk menjabarkan poin-poin yang kamu rasa penting agar tujuan dari tulisanmu tercapai. Pada intinya, struktur ini akan menjadi peta bagi penulis untuk tahap selanjutnya.
Mengembangkan Ide Menjadi Tulisan Panjang
Ketika menulis, kamu tinggal membuat penjabaran dari ide yang sudah ada menjadi sebuah paragraf. Masukkan data dan hasil riset yang sudah kamu miliki ke dalam tulisanmu.
Contoh membuat "Paragraf 1 → Rangkuman awal":
Membaca merupakan satu kegiatan yang tak hanya menghibur tapi juga memiliki banyak manfaat. Diantara sekian banyaknya manfaat membaca, seperti meningkatkan daya ingat serta menumbuhkan empati seseorang, rupanya penelitian menemukan bahwa hobi membaca mampu meningkatkan nilai akademis pelajar. Dari hasil penelitian tersebut, para peneliti dari California Nova Institute (CNI) menyakini pentingnya hobi membaca untuk remaja di usia sekolah.
Can you see what I did there? Ketika menulai tulisan dengan rangkuman awal, kamu tidak perlu membocorkan isi dari semua tulisanmu di awal. Pada Paragraf ke-1, gunakan metode JAB - JAB - HOOK, gunanya agar pembaca menyimak tulisanmu dari awal sampai akhir.
Kalimat yang diberi warna kuning, merupakan JAB dari Paragraf ke-2. Kalimat yang diberi warna hijau adalah JAB dari Paragraf ke-3. Sementara, kalimat yang diberi warna biru, merupakan HOOK dari keseluruhan tulisan.
Fun tips! Kamu nggak harus menulis paragraf awal di awal menulis (inception lol), kamu bisa tulis paragraf ini setelah paragraf ke-2, ke-3, dan ke-4 selesai.
Contoh membuat "Paragraf 2 → Berbagai manfaat membaca":
Sebuah riset dari California Nova Institute (CNI) menyimpulkan bahwa membaca mampu menumbuhkan empati serta meningkatkan daya ingat seseorang. Penelitian tersebut melibatkan beberapa peserta komunitas pembaca buku dari rentang usia 16 - 21 tahun serta 41 - 51 tahun. Hasil mencatat bahwa kelompok usia 41 - 51 tahun yang memiliki hobi sejak usia muda, terhindar dari resiko demensia dan alzheimer. Sementara bagi kelompok usia pelajar, sebagian besar aktif dalam organisasi sosial dan lingkungan, bahkan mereka mengalami peningkatan nilai akademis yang cukup signifikan.
Kalimat yang diberi warna merah, merupakan kalimat utama dari Paragraf ke-2. Agar tulisan lebih bersambung ke Paragraf ke-3 (peningkatan nilai akademis), gunakanlah rumus A - B → B - A saat menyusun kalimat di dalam Paragraf ke-2.
Dalam contoh tulisan di atas, karena manfaat dari membaca ini lebih "relevan" untuk kelompok usia pelajar (16-21 tahun), maka saya sebutkan mereka di bagian akhir Paragraf ke-2 sebelum memulai Paragraf ke-3 sebagai hook.
Contoh membuat "Paragraf 3 → Alasan dari peningkatan nilai akademis":
Sejak hobi membaca di mulai, pelajar dari Sekolah Menengah Atas serta mahasiswa Perguruan Tinggi tahun pertama dalam penelitian, mengalami peningkatan nilai akademis sebesar 23% di tiap semester. Peneliti meyakini bahwa peningkatan nilai akademis tersebut dilatarbelakangi oleh manfaat membaca dalam pengembangan empati dan daya ingat seseorang. Ketika membaca cerita, mengikuti perjalanan tokoh melalui berbagai rintangan dapat melatih seseorang untuk membayangkan dirinya di posisi orang lain. Sementara, membaca cerita, seseorang perlu mengingat nama dan latar belakang para tokoh sepanjang kegitan berlangsung sehingga melatih daya ingat. Sementara daya ingat membantu mereka mengingat pelajaran di kelas, empati membantu mereka untuk berkonsentrasi dan mengembangkan pelajaran yang telah diterima.
Kalimat yang diberi warna kuning merupakan data dari riset kita. Beri gambaran atau informasi pada pembaca, seberapa besar "peningkatan" yang dimaksud oleh tulisan kita.
Kemudian, kalimat dengan bold dan warna hijau adalah kalimat utama yang dikembangkan dengan dua kalimat lain setelahnya. Kalimat kembangan dari kalimat utama tersebut, menjabarkan pendapat dari peneliti mengenai fenomena tersebut. Lalu, akhiri dengan kesimpulan seperti kalimat yang diberi warna biru dalam penutup paragraf.
Contoh membuat "Paragraf 4 → Kesimpulan":
Contoh membuat "Paragraf 4 → Kesimpulan":
Dengan demikian, manfaat hobi membaca bagi remaja di usia sekolah, telah dibuktikan oleh penelitian. Empati dan daya ingat rupanya berperan penting dalam performa belajar dalam kelas. Untungnya, kedua manfaat tersebut bisa didapatkan dari hobi membaca. Maka secara tidak langsung, hobi membaca mampu meningkatkan nilai akademis remaja di usia sekolah dan kegiatan positif ini sangat dianjurkan untuk ditanamkan sejak dini.
Seperti namanya, kesimpulan adalah rangkuman dari paragraf isi, yaitu Paragraf ke-2 (warna biru) dan ke-3 (warna merah). Sangat sederhana, tinggal gabungkan saja ide-ide utama dalam paragraf sebelumnya di paragraf kesimpulan. Kamu juga boleh menambahkan bahasamu sendiri (warna kuning) agar tulisan jadi lebih menarik dan berakhir in positive note.
Pro Tip! Menulis Konten Blog
Contoh menulis dalam tulisan ini mungkin lebih condong ke "bikin esai" daripada "konten blog". Jadi, saya merasa perlu memberikan penjelasan sedikit untuk konteks konten blog. Yang terpenting ketika membuat konten blog, terapkan mindset "SEMOGA BERMANFAAT".
Ketika kamu bingung menentukan topik apa, variabel apa, kembalilah ke mindset tersebut, "mana yang akan memberi manfaat?"
Posting Komentar
Kamu bisa beri komentar sebagai Anonim, NAMA dan URL Medsos, atau akun Google. Tidak ada moderasi komentar di situs kami. Isi komentar pengguna di luar tanggunjawab Moonhill Indonesia.