Moonhill Indonesia (moonhill.id) - Sebagai warga Indonesia, tidak jarang kita merasa kecewa dengan pemerintahan dan sesama warga negara kita. Tetapi rasa kecewa dengan pemerintahan dan sesama warga negara tidak hanya dialami oleh orang Indonesia saja, tetapi juga banyak manusia di belahan dunia lainnya.
Kalian mungkin bertanya-tanya, “masa sih?”
Iya, memang di luar negara kita sekali pun, banyak orang merasa kecewa dengan negara mereka sendiri. Salah satunya warga negara Inggris.
Krisis Ekonomi di Inggris Semakin Parah
Tidak dibutuhkan seorang jenius untuk bisa menilai bahwa kondisi di Inggris Raya memang sangat mengecewakan. Mulai dari korupnya pemerintahan, sampai kondisi ekonomi yang makin lama makin memburuk setelah keluar dari Uni Eropa, atau Brexit, ditambah dengan pandemi yang kita alami di 2019-2022 silam.
Awal tahun 2024, Inggris dinyatakan resmi masuk resesi. Setelah sebelumnya mengalami krisis energi, dengan jatuhnya Inggris dalam resesi, harga kebutuhan hidup pun semakin melambung tinggi.
Naiknya harga-harga kebutuhan hidup, tidak dibarengi dengan naiknya pendapatan di Inggris. Banyak anak muda di Inggris mengeluhkan kondisi ekonomi negaranya, mereka tidak bisa menyewa flat atau rumah, sementara banyak generasi yang lebih tua, merasa dengan penghasilan yang sekarang, mereka pun masih kesulitan hidup nyaman.
Warga Inggris banyak yang jatuh miskin karena tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup sebagaimana mestinya. Selain itu, pemerintahan Inggris pun tampak asik sendiri, tidak ada bantuan yang berarti, malah pajak semakin ganas. Sementara, fasilitas untuk warga mereka malah semakin menurun dan hampir tidak layak.
Maka, pantas saja jika warga Inggris, kecewa dengan pemerintahannya sendiri, dan tidak sedikit dari mereka yang memutuskan untuk keluar dari negaranya, pindah ke luar negeri.
Mata Uang Inggris, Poundsterling |
Warga Inggris Pindah Ke Luar Negeri
Jika kita membuka YouTube dan mengetik, "why I left UK," (Mengapa aku meninggalkan Inggris Raya) maka, kamu akan menemukan banyak cerita nyata dari mantan warga negara Inggris yang diunggah dalam 6 bulan terakhir. Mereka memilih tinggal di negara lain seperti Dubai, Morocco, Kamboja, Thailand, dan termasuk Indonesia.
Alasan mereka beragam, tetapi bisa dirangkum menjadi beberapa poin utama, berikut ini.
Jika kita pergi ke Inggris hari ini, maka akan sangat jarang kita menemukan penduduk asli Inggris, terutama di ibu kota mereka, London. Kota yang penuh dengan sejarah, kini lebih banyak ditinggali oleh pendatang. Apalagi sejak Inggris keluar dari Uni Eropa, pendatang yang kini ada di Inggris justru berasal dari luar wilayah Eropa.
Masalah imigrasi, merupakan masalah yang ingin diselesaikan oleh pemerintah Inggris lewat keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Tetapi, sekarang ini, masalah imigrasi menjadi lebih parah dari sebelumnya. Banyak warga Inggris yang merasa dibohongi oleh politikus di negaranya sendiri.
Alasan lain yang paling sering dibahas oleh orang Inggris yang pindah ke luar negeri adalah cuaca. Iklim dan cuaca di Inggris bukanlah yang terbaik, ungkap mereka. Setiap musim dingin rasanya terlalu gelap dan tidak menggairahkan. Sementara di saat musim panas, rasanya terlalu singkat tetapi juga terlalu berbahaya, karena panas akibat perubahan iklim.
Selain itu, penghuni Inggris sendiri banyak yang tidak ramah ke orang lain. Dalam video berikut ini, seorang warga negara Inggris menceritakan kepedihannya melihat cara orang Inggris hidup tanpa compassion (welas asih) pada sesamanya hanya demi menjunjung peraturan.
Gari Sullivan mengambil contoh kasus seorang supir bus yang tidak memberi seorang anak di bawah umur kesempatan untuk naik ke dalam bus hanya kaena terlambat beberapa detik.
Gari merasa masalah seperti itu sudah sering terjadi dan mulai menjadi penyakit di masyarakat Inggris. Menurutnya, kaum pekerja mau tidak mau harus menjunjung tinggi peraturan dan regulasi agar terhindar dari masalah. Mereka tidak ingin dipecat, karena mereka sangat bergantung dari penghasilan mereka. Tetapi, sebagai gantinya, penghuni Inggris semakin lama jadi semakin tidak memiliki welas asih pada sesamanya.
Negara Paling "Miserable" Ke-2 di Dunia
Dilansir dari BUSINESS INSIDER, Inggris Raya dinobatkan menjadi negara paling tidak bahagia ke-2 di dunia. Hal ini terjadi akibat akumulasi dari berbagai masalah yang terjadi di Inggris, mulai dari krisis ekonomi, ketidakpercayaan pada politisi, dan banyak lainnya.
HENRY NICHOLLS/AFP via Getty Images |
"Tidak ada orang yang tersenyum di Inggris," ungkap Gari Sullivan dalam videonya. "Tidak ada orang yang benar-benar bahagia." Menurutnya, setelah 3 tahun meninggalkan Inggris dan kembali ke Inggris untuk beberapa saat, dia melihat orang Inggris kini lebih putus asa dan kehilangan harapan.
Gari membandingkan kondisi Inggris dengan Perancis yang sempat juga mengalami krisis. Namun, Perancis bisa bangkit dan menjadikan kondisi negara mereka lebih baik, sebab mereka percaya kalau mereka bisa melakukannya. Tetapi, lain halnya dengan orang Inggris. Orang di Inggris, menurut Gari, malah putus harapan, tidak percaya jika mereka bisa bangkit dari krisis. Alhasil, kini kondisi mereka pun semakin lama semakin terpuruk.
Apakah Indonesia akan Mengikuti Jejak Inggris?
Inggris sempat menjadi negara yang berkilau dan bermandi sinar matahari. Tetapi sekarang ini, Inggris menjadi negara yang suram dan seolah tak ada harapan.
Seharusnya, kita sebagai orang Indonesia bisa belajar dari kesalahan negara lain. Jika kita sebagai orang Indonesia tidak punya harapan dan kemauan untuk bangkit dan maju, jadi negara yang bersih dari korupsi, lalu apa kita mau mengikuti nasib Inggris?
Posting Komentar
Kamu bisa beri komentar sebagai Anonim, NAMA dan URL Medsos, atau akun Google. Tidak ada moderasi komentar di situs kami. Isi komentar pengguna di luar tanggunjawab Moonhill Indonesia.