Storytelling adalah alat pertama yang digunakan untuk belajar dan mengajar dalam sejarah peradaban umat manusia.
Storytelling berawal dari cerita visual, seperti gambar dalam gua, kemudian bergeser ke tradisi lisan, di mana cerita diturunkan dari generasi ke generasi dari mulut ke mulut. Kemudian terjadi pergeseran ke kata-kata yang dibentuk menjadi narasi, termasuk cerita tertulis, cetak, dan ketik.
Di tengah hiruk pikuk media, Moonhill Indonesia adalah jembatan antara media yang dikonsumsi dan penikmatnya. Oleh karena itu, di Moonhill, kami percaya;
- Bahwa sepanjang sejarah peradaban, storytelling adalah alat yang sangat kuat untuk menciptakan, menyampaikan, dan menyebarkan nilai-nilai.
- Bahwa setiap karya yang disampaikan pasti memiliki cerita; nilai-nilai dan pesan-pesan, baik itu tersirat, mau pun tersurat, disadari atau tidak disadari oleh penciptanya.
- Bahwa semua karya yang telah dilepaskan ke dunia, akan menghadirkan pesan-pesan tersendiri dalam hati audiensnya.
- Bahwa setiap karya layak dikaji untuk mengurai cerita; nilai-nilai dan pesan-pesan, yang tersemat di dalamnya.
- Bahwa ruang sastra adalah ruang belajar dan diskusi sehat yang mampu membangun pemikiran kritis, kreativitas, bahkan inovasi.
- Bahwa jika dilakukan dengan benar, sebuah apresiasi karya, mampu mengubah hidup seseorang, dan tak terkecuali, dunia––kajian dan kritik yang tepat, mampu merubah cara pandang dan cara seseorang mengapresiasi suatu karya.
Dalam prosesnya, kami merangkul setiap komunitas, asosiasi, dan kalangan dari berbagai lapisan masyarakat. Hal itu dilakukan demi menyajikan informasi yang relevan, akurat, dan dekat dengan pembaca yang kami wakili.
Ditulis dan diterbitkan pada 7 December 2022